- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Wamen PPPA Veronica Tan pada Rapat Koordinasi dan Tindak Lanjut Sinergi Usaha Hidroponik di Rusun Marunda, Jakarta, Rabu (20/8/2025). (Foto: Dok Kementerian PPPA)
Oleh Juli, Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:34 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 157
Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan dunia usaha untuk mengembangkan koperasi berbasis pertanian hidroponik di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta.
Program ini menjadi bagian dari inisiatif Ruang Bersama Indonesia (RBI) Kemen PPPA sekaligus mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden, dengan fokus utama pada anak sehat, perempuan berdaya, dan ekonomi keluarga kuat.
Wamen PPPA menekankan bahwa program RBI memberi ruang bagi perempuan akar rumput untuk menjadi subjek aktif pembangunan ekonomi.
“Kementerian PPPA melalui program RBI berupaya memberikan akses bagi perempuan untuk turut berpartisipasi dalam ekonomi sebagai subjek aktif pembangunan. Dalam perjalanannya, kami menemukan potensi besar dari pertanian hidroponik di Rusun Marunda, meski profitnya masih sangat rendah. Karena itu, kami berinisiatif menjalin kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan peluang tersebut,” ujar Veronica Tan pada Rapat Koordinasi dan Tindak Lanjut Sinergi Usaha Hidroponik di Rusun Marunda, Rabu (20/8/2025).
Berdasarkan hasil survei, keuntungan panen hidroponik di Rusun Marunda baru mencapai Rp5 juta. Melalui pengembangan model usaha koperasi, hasil panen ibu-ibu penghuni rusun dapat dioptimalkan untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih luas.
Dukungan Kementerian Koperasi dan Dunia Usaha
Program koperasi hidroponik ini dikembangkan bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta dunia usaha melalui PT Pembangunan Jaya dan PT Djarum. Greenhouse yang sudah dikelola sejak sembilan tahun lalu akan diperkuat agar produktivitas meningkat.
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari menegaskan dukungannya. “Ide dari Bu Wamen luar biasa. Koperasi ini nantinya tidak butuh iuran pinjaman dari masyarakat, karena permodalan diberikan di awal. Jika proyek berhasil, keuntungan bisa digulirkan kembali sesuai kebutuhan, baik untuk memperbanyak anggota maupun memperbesar usaha,” katanya.
Kolaborasi Investor, Pemerintah, dan Perempuan Rusun
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Presiden Komisaris PT Jaya Konstruksi, Trisna Muliadi. Menurutnya, keberhasilan koperasi hidroponik di Rusun Marunda akan terwujud melalui sinergi investor, pakar, pembeli produk, dan pemerintah.
“Dengan kolaborasi ini, kami berharap tidak hanya memberikan keuntungan sesaat, tapi juga membangun semangat wirausaha berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Trisna.
Melalui koperasi hidroponik, diharapkan perempuan penghuni Rusun Marunda tidak hanya memperoleh tambahan pendapatan, tetapi juga berperan aktif dalam ketahanan pangan perkotaan. Inisiatif ini menjadi model pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi hijau, yang dapat direplikasi di daerah lain.