- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak meninjau harga pangan | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 17 Januari 2025 | 13:16 WIB - Redaktur: Untung S - 268
Pontianak, InfoPublik – Harga komoditas cabai mengalami kenaikan yang signifikan belakangan ini, tidak hanya di Kota Pontianak, tetapi juga hampir di seluruh wilayah Indonesia. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, mengungkapkan meskipun harga cabai melambung, tingkat inflasi di kota ini masih berada dalam batas normal.
“Kami sudah berdiskusi dengan teman-teman di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, memang harga cabai naik, namun untuk Kota Pontianak masih terjaga dalam tingkat inflasi yang normal," ujarnya pada Kamis (16/1/2025).
Edi Suryanto menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai ini merupakan fenomena yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Di beberapa daerah di bagian timur, harga cabai bahkan tercatat lebih dari Rp100 ribu per kilogram.
“Di Pontianak, kita lakukan upaya gerakan penanaman cabai di pekarangan rumah tangga dalam rangka membantu menjaga ketersediaan pasokan,” ungkapnya.
Selain itu, Edi Suryanto juga menyoroti kesiapan stok daging babi di Pontianak menjelang perayaan Hari Imlek. Mengingat Kota Pontianak merupakan kota konsumen, bukan produsen, Edi menekankan pentingnya pengawasan distribusi agar kebutuhan daging babi tetap terpenuhi.
“Oleh karena itu, distribusi menjadi fokus kami. Kami akan berkoordinasi dengan daerah lain dan distributor untuk memastikan ketersediaan daging babi, terutama menjelang perayaan Imlek," jelas Edi.
Ia juga menambahkan bahwa Rumah Potong Hewan (RPH) di Pontianak memiliki kapasitas terbatas, sehingga sebagian besar pasokan daging harus didatangkan dari luar kota. Pemkot Pontianak akan terus memantau jalur distribusi untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Pontianak optimis dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah fluktuasi pasar yang terjadi,” imbuhnya.
Kebijakan Pemkot Pontianak dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pokok menunjukkan upaya konkrit untuk memastikan kesejahteraan masyarakat, meskipun adanya tantangan kenaikan harga bahan pokok. (prokopim/kominfo/Gema Mahardhika)