Eksistensifikasi dan Intensifikasi Kunci Ketahanan Pangan di Papua Selatan

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Rabu, 26 Maret 2025 | 05:59 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 293


Merauke, InfoPublik – Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi potensi banjir yang berisiko mengganggu kawasan pertanian di Papua Selatan.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri panen raya padi serentak di Kampung Urumb, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke pada Kamis (20/3/2025).

“Perlu adanya penyediaan air untuk padi di sawah, perbaikan saluran irigasi, dan pembentukan pintu-pintu air untuk saluran induk dan saluran tersier pada lahan sawah,” kata Gubernur Apolo. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama untuk mengidentifikasi potensi banjir agar pengendalian dapat dilakukan secara efektif.

“Harus ada upaya pengendalian air supaya sesuai dengan kebutuhan air dalam sawah,” tambahnya, menyoroti pentingnya manajemen air yang tepat dalam mendukung produktivitas pertanian.

Apolo juga menekankan perlunya kolaborasi lebih lanjut terkait pemetaan jalan akses dari pusat-pusat produksi pertanian menuju ke pusat distribusi untuk meningkatkan efisiensi logistik dan pengangkutan hasil pertanian.

Selain itu, Gubernur Apolo mengungkapkan dukungannya terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut ketahanan pangan dan energi sebagai kunci untuk menjadikan suatu negara kuat dan mandiri.

“Program ketahanan pangan dan energi ini sangat penting. Kita harus mendukung program ini untuk memastikan negara kita dapat mempertahankan kebutuhan pangan dan energi secara mandiri,” ujarnya.

Terkait dengan program ketahanan pangan, Apolo menggarisbawahi dua pendekatan utama, yaitu eksistensifikasi dan intensifikasi. Eksistensifikasi, yang melibatkan pembukaan lahan baru untuk pertanian, dan intensifikasi, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dari lahan yang sudah ada.

“Penting untuk membuka lahan baru, namun juga untuk meningkatkan hasil dari lahan yang sudah ada dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai,” kata Apolo.

Dalam acara panen raya ini, Bupati Merauke, Yosep B. Gebze, menjelaskan bahwa pada tahun 1945, Kabupaten Merauke sudah dikenal dengan hasil beras padi Kumbe. Pada 2024, Kabupaten Merauke memiliki luas lahan pertanian seluas 3.808,50 hektare dengan luas tanam 66.941,40 hektare, menghasilkan 385.819,23 ton gabah kering panen.

Bupati Yosep menjelaskan bahwa pada tahun 2025, target tanam meningkat menjadi 115.000 hektare dengan prediksi produksi gabah kering panen mencapai 627 ribu ton pada Maret 2025.

(McMrk/geet/Af)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:54 WIB
Rutan Kelas I Pekanbaru Kembangkan Pertanian dan Perikanan untuk WBP
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:49 WIB
Bupati Merauke Minta Dukungan Pusat untuk Realisasikan Pembangunan Strategis
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Indramayu Siapkan Gerakan Pangan Murah Serentak
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:45 WIB
Kerja Nyata dan Efisiensi Anggaran Jadi Kunci Kemajuan Bangsa
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Gorontalo Galakkan Program Pekarangan Pangan Bergizi untuk Ketahanan Pangan
-->