Lampaui Target Nasional dalam Tangani HIV-AIDS, Dinkes Gorontalo Berikan Apresiasi

: Grafis capaian ODHIV di seluruh ndonesia.


Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 19 April 2025 | 07:59 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 331


Kota Gorontalo, InfoPublik  –  Gorontalo menjadi satu-satunya daerah yang berhasil mencapai angka penekanan viral load (viral load suppression) hingga 99% pada 2024 dalam penanganan HIV-AIDS.

Capaian itu melampaui target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar 95%.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa,  menyampaikan apresiasinya dan berharap dukungan dari berbagai pihak dalam penanganan HIV-AIDS.

Anang menyebutkan, kontribusi signifikan dari komunitas, Komisi Penanggulangan HIV-AIDS, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, puskesmas, serta perguruan tinggi dapat membantu program kesehatan, khususnya penanganan HIV-AIDS.

“Penanggulangan HIV-AIDS bukanlah pekerjaan yang mudah dan membutuhkan keterlibatan semua pihak. Peran komunitas sangat penting dalam memberikan dukungan dan pendampingan kepada Orang dengan HIV (ODHIV). Demikian pula dengan Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota dan puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan,” ujar  Anang dalam sambutannya pada Workshop Technical Assistent Viral Load, di Gorontalo, Kamis (17/4/2025).

Secara khusus, Anang menyoroti potensi besar perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap program kesehatan di Gorontalo.

Ia berharap perguruan tinggi tidak hanya fokus pada penanggulangan HIV-AIDS, tetapi juga terlibat aktif dalam program kesehatan lainnya seperti penanggulangan Tuberkulosis, kusta, gagal ginjal, dan penyakit menular maupun tidak menular lainnya.

Hal itu disampaikan Anang saat diskusi dengan perwakilan Universitas Gorontalo yang hadir pada Workshop tersebut.

“Kami sangat mengharapkan kontribusi dari perguruan tinggi dalam bentuk penelitian, pengabdian masyarakat, maupun inovasi-inovasi di bidang kesehatan. Ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas program kesehatan di Provinsi Gorontalo secara keseluruhan,” imbuhnya.

Anang juga menyampaikan bahwa semakin banyak kasus HIV-AIDS yang teridentifikasi dan mendapatkan pengobatan, maka semakin baik pula kinerja program penanggulangan. Pengobatan yang teratur dan efektif dapat menekan jumlah virus dalam tubuh ODHIV (viral load) hingga tidak terdeteksi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah penularan lebih lanjut.

“Penemuan kasus secara dini dan pemberian pengobatan yang tepat adalah kunci. Dengan demikian, kita tidak hanya memperpanjang usia ODHIV tetapi juga memutus rantai penularan di masyarakat,” pungkas Anang.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah kasus HIV-AIDS secara akumulatif dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 242 kasus baru, yang terdiri dari 194 kasus HIV dan 48 kasus AIDS. Total kasus HIV-AIDS di Gorontalo sejak tahun 2001 hingga Desember 2024 mencapai 1257 kasus. (mcgorontaloprov/md/ilb)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 17 Agustus 2025 | 10:31 WIB
DWP Dinkes Provinsi Gorontalo Tabur Bunga di TMP Nani Wartabone
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:12 WIB
Gorontalo Pacu Digitalisasi Kesehatan dengan AI
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 09:16 WIB
Gorontalo Pacu Transformasi Digital Layanan Kesehatan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:04 WIB
Komisi IX DPR RI Kawal Penyelesaian Tiga Isu Strategis di Gorontalo
  • Oleh Putri
  • Kamis, 31 Juli 2025 | 18:58 WIB
Kemenkes Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 30 Juli 2025 | 10:32 WIB
Gorontalo Galang ASN Perangi HIV/AIDS
-->