- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
: Visualisasi Jalan Salib yang diperankan umat Katolik di Wireskat Blora
Oleh MC KAB BLORA, Jumat, 18 April 2025 | 11:45 WIB - Redaktur: Untung S - 176
Blora, InfoPublik - Kabut pagi masih menyelimuti Wireskat Desa Sendangharjo ketika puluhan umat Katolik mulai berkumpul. Jumat (18/4/2025) pukul 07.00 WIB itu bukan pagi biasa. Di antara rindangnya pepohonan, mereka bersiap menghidupkan kembali kisah pilu berusia dua milenium - perjalanan terakhir Yesus Kristus menuju Kalvari.
"Yesus dijatuhi hukuman mati!" seru seorang pemuda yang memerankan Pontius Pilatus. Suaranya menggema di antara heningnya pagi, mengawali rangkaian 14 stasi Jalan Salib. Adegan demi adegan mengalir lancar, dari Yesus yang jatuh pertama kali hingga wajah-Nya yang diusap Veronika. Setiap gerak tubuh para pemeran - kebanyakan Orang Muda Katolik (OMK) - penuh penghayatan.
Romo Benediktus Prima Novianto Saputro dari Paroki Santo Pius X Blora menyaksikan dengan haru. "Ini bukan sekadar pertunjukan," ujarnya, matanya berbinar. "Melainkan usaha konkret merenungkan Sabda Tuhan melalui visualisasi." Menurutnya, cuaca sejuk pagi itu seolah menjadi anugerah yang menyempurnakan kekhidmatan acara.
Maximiana Pancastuti, koordinator acara, menceritakan persiapan intensif selama sebulan. "Kami sengaja melibatkan banyak OMK agar generasi muda lebih menghayati makna Jumat Agung," paparnya. Perbedaan setting dari tahun sebelumnya - kali ini hanya menggunakan jalan utama - justru memberi nuansa baru tanpa mengurangi kedalaman makna.
Di stasi ke-12, ketika adegan Yesus wafat di kayu salib, beberapa umat terlihat menyeka air mata. Ignatius Ary Soesanto, Sekretaris Paroki, berbisik lirih: "Ini mengingatkan kita betapa besar kasih Allah." Devosi yang dirintis Santo Fransiskus Asisi ini memang dirancang untuk menyentuh relung hati terdalam.
Visualisasi yang berlangsung 1 jam 15 menit itu ditutup dengan adegan pemakaman Yesus. Namun bagi umat Katolik Blora, ini bukan akhir. "Siang nanti kami akan melanjutkan dengan Ibadah Jumat Agung," tutur Romo Novi, mengingatkan bahwa perjalanan iman mereka masih panjang. Seperti Jalan Salib yang tak berhenti di kubur, melainkan berlanjut ke kebangkitan. (MC Kab. Blora/Teguh)