Indonesia Bisa Bebas TBC dengan Deteksi Aktif dan Terpadu

:


Oleh MC KOTA MALANG, Selasa, 22 April 2025 | 22:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 286


Malang, InfoPublik – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, memastikan program deteksi dini tuberkulosis (TBC) berjalan maksimal. Ia menyebut  Active Case Finding (ACF)sebagai pendekatan strategis untuk menjangkau penderita TBC yang belum terdiagnosis.

“Saya lihat program ACF dilakukan dengan baik. Pemeriksaan terhadap orang yang tidak bergejala dan kontak erat dengan pasien TBC menjadi kunci deteksi dini,” ungkap Dante saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang pada Kamis (17/4/2025).

Indonesia saat ini menempati peringkat kedua dunia dalam jumlah kasus TBC. Namun, Dante optimistis bahwa dengan deteksi dini yang masif dan pengobatan tepat, Indonesia bisa terbebas dari penyakit menular ini.

“Salah satu kisah sukses ada di RW Bandungrejosari yang kini bebas TBC, setelah sebelumnya terdapat 14 kasus. Dalam dua tahun, mereka berhasil mengentaskan TBC,” katanya.

Wamenkes juga meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Janti. Ia menilai Puskesmas Janti sebagai contoh baik dalam pelayanan promotif, preventif, serta inovasi yang mengedepankan pendekatan lokal dan ramah disabilitas.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi Brexit (Braille Eticketing and Extraordinary Information), yang memberikan kemudahan bagi pasien disabilitas netra dalam mengakses layanan dan minum obat secara mandiri,” ucapnya.

Dante juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan akan mengintegrasikan pelayanan kesehatan dalam struktur Koperasi Merah Putih yang akan dibentuk di seluruh desa dan kelurahan. Koperasi ini akan menjadi wadah pengembangan apotek desa dan klinik desa, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan.

“Targetnya, akan ada 80 ribu koperasi yang mencakup unit fungsional kesehatan, termasuk apotek dan klinik desa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Janti, Endang Listyowati, menyampaikan bahwa Puskesmas Janti merupakan puskesmas satelit untuk Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO). Ia memaparkan bahwa upaya penanggulangan TBC di wilayah kerjanya menunjukkan hasil signifikan.

“Tahun 2024 tercatat ada 67 kasus TB. Hingga Maret 2025, jumlahnya turun menjadi 28 kasus, yang kini sedang dalam proses pengobatan,” ungkap Endang.

Pihak puskesmas juga telah mengundang sekitar 100 orang kontak erat dari pasien TBC untuk menjalani pemeriksaan menggunakan portable X-ray, guna memastikan tidak ada penyebaran lanjutan.

Puskesmas Janti juga dikenal aktif mengembangkan lingkungan sehat, termasuk adanya RT bebas rokok di Kelurahan Sukun dan kawasan RW bebas TBC di Bandungrejosari.

(ari/yn)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:21 WIB
Koperasi Desa Merah Putih Bengkal Catat Omzet Belasan Juta per Minggu
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:19 WIB
Mendagri Minta Kepala Daerah Optimalkan Kewenangan Pemberantasan TBC
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:02 WIB
Wakil Bupati Apresiasi Kiprah Partai Politik Membangun Maluku Tenggara
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:50 WIB
Koperasi Merah Putih Jadi Andalan Penguatan Ekonomi Daerah
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 11:25 WIB
AI Talent Factory Pertama Diluncurkan Kemkomdigi dan Universitas Brawijaya
-->