Batang Optimistis Realisasi Investasi 2025 Meningkat meski Awal Tahun Turun

: Realisasi Investasi Batang Triwulan I 2025, Nilainya Turun Jadi Rp1,63 Triliun


Oleh MC KAB BATANG, Jumat, 2 Mei 2025 | 18:29 WIB - Redaktur: Untung S - 270


Batang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mencatat realisasi investasi sebesar Rp1,63 triliun pada triwulan pertama 2025, berasal dari 324 laporan proyek. Angka ini turun dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang mencapai Rp2,7 triliun.

Penurunan itu menyebabkan posisi Batang tergeser ke peringkat 4 se-Jawa Tengah, dikalahkan oleh Kabupaten Demak yang mendapat suntikan besar dari proyek jalan tol.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batang, Margo Santoso, melalui Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya Sri Cahyaningrum, mengakui adanya penurunan tetapi tetap optimistis realisasi investasi akan membaik sepanjang tahun. 

"Beberapa perusahaan belum melaporkan investasinya. Yang disayangkan, ada juga yang melapor tetapi dengan realisasi nol," ujarnya di Kantor DPMPTSP Batang, Jumat (2/5/2025).

Sri menegaskan bahwa perusahaan yang tidak melaporkan realisasi investasi akan dikenai sanksi, mulai dari surat peringatan dari Kementerian Investasi hingga pencabutan izin jika melanggar berulang. "Jika sampai empat kali berturut-turut melaporkan realisasi nol, izinnya bisa dicabut," tegasnya.

Laporan investasi mencakup seluruh pengadaan aset tetap, mulai dari mebel, laptop, hingga peralatan kantor lainnya—meski nilainya kecil, tetap wajib dilaporkan. Perusahaan yang tidak taat akan terdeteksi dalam sistem dan menjadi prioritas pengawasan pemerintah daerah.

Selain persoalan pelaporan, Pemkab Batang juga menghadapi kasus perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang diduga melanggar tata ruang. Setelah koordinasi dengan Kementerian Investasi, Satpol PP telah mengambil tindakan dengan memasang garis polisi di lokasi tersebut. 

"Karena ini PMA, kewenangan perizinannya ada di pusat. Namun, kami sepakat tidak boleh ada aktivitas dulu selama masih melanggar Perda," jelas Sri.

Pemerintah pusat, provinsi, dan daerah telah menggelar rapat fasilitasi untuk menindaklanjuti pelanggaran tersebut, menunjukkan komitmen penegakan aturan dalam menjaga iklim investasi yang sehat.

Meski di awal tahun mengalami penurunan, Pemkab Batang yakin realisasi investasi 2025 akan meningkat seiring dengan penertiban administrasi, penegakan sanksi, dan perbaikan tata kelola ruang. "Kami terus memantau perkembangan dan mendorong perusahaan untuk disiplin dalam pelaporan serta kepatuhan aturan," pungkas Sri.

Dengan langkah-langkah tegas ini, Batang berharap dapat menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, serta menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif untuk pertumbuhan ekonomi daerah. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:33 WIB
Kota Gorontalo Hadapi Tantangan Urban Sprawl
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Pemkab Lumajang Permudah Perizinan, Iklim Investasi Kian Kondusif
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Mendagri Ingatkan Pemda Serius Tingkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 25 Agustus 2025 | 21:43 WIB
Gorontalo Hadapi Tantangan Pengembangan Pariwisata
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 19 Agustus 2025 | 07:10 WIB
Peta Desa Jadi Panduan Pembangunan dan Tata Ruang
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:15 WIB
Menko AHY Soroti Pentingnya Digitalisasi Tata Ruang dan Penertiban ODOL
-->