- Oleh Jhon Rico
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:42 WIB
: Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto/ MC Temanggung.
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 7 Mei 2025 | 07:29 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 295
Temanggung, InfoPublik- Menyambut musim kemarau tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah menyiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta kekeringan di sejumlah wilayah rawan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, menyampaikan bahwa pihaknya merespons serius informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memperingatkan potensi bencana karhutla dan kekeringan, seiring prakiraan musim kemarau yang dimulai pada Mei 2025.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa Perangkat Daerah dan pihak Perhutani untuk menghadapi dampak musim kemarau, terutama terkait karhutla dan kekeringan,” ujar Totok pada Selasa (6/5/2025).
Totok menjelaskan bahwa wilayah-wilayah rawan karhutla berada di kawasan pegunungan, seperti Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu.
Sementara itu, daerah yang berpotensi mengalami kekeringan meliputi beberapa kecamatan, antara lain Pringsurat, Bulu, Kandangan, dan Kaloran.
“Untuk titik kekeringan, kami mengacu pada pola tahun sebelumnya, ada di sekitar 12 hingga 14 kecamatan. Di antaranya Desa Geblok (Kaloran), Desa Gowak (Pringsurat), dan Desa Duren (Bejen), yang mengalami penurunan debit mata air saat kemarau,” jelasnya.
Guna memperkuat kesiapsiagaan, BPBD Temanggung telah melakukan pemetaan wilayah rawan bersama Perhutani, serta mempersiapkan alat dan personel untuk penanganan karhutla. Peralatan yang disiapkan antara lain lima unit pompa air besar, sepuluh unit pompa kecil, serta selang air sepanjang 9 kilometer.
“Semua peralatan tersebut dalam kondisi siap pakai dan cukup memadai untuk proses pemadaman jika terjadi kebakaran,” tegas Totok.
Langkah-langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan Pemkab Temanggung dalam melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak buruk musim kemarau yang diperkirakan cukup ekstrem pada 2025.
(Fir, Ekp)