- Oleh MC KAB BALANGAN
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:14 WIB
: Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq, mempimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla Provinsi Kalimantan Selatan di Lapangan Udara Sjamsuddin Noor pada Kamis (7/8/2025). (Foto: BNPB)
Oleh Jhon Rico, Jumat, 8 Agustus 2025 | 06:15 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 332
Jakarta, InfoPublik - Situasi atmosfer di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terpantau kondusif berdasarkan hasil patroli udara yang dilakukan dari Lanud Sjamsudin Noor, Kota Banjarbaru, Kamis (7/8/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kesiapsiagaan pusat dan daerah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dalam rapat koordinasi penanganan karhutla yang digelar di lokasi yang sama, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq menekankan pentingnya operasi modifikasi cuaca (OMC) dan kecepatan respons dalam menghadapi bencana asap. “OMC dan kecepatan respons penanganan karhutla menjadi penting,” ujar dia.
Ia menjelaskan, ketepatan tindakan juga menjadi faktor kunci dalam upaya pencegahan dan mitigasi karhutla, khususnya di wilayah yang memiliki potensi tinggi seperti Kalsel.
Sejalan dengan itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan, menegaskan bahwa strategi terpadu antara operasi darat, OMC, dan operasi udara sangat dibutuhkan. “BNPB menggarisbawahi pentingnya perpaduan serasi dan seimbang antara operasi darat, OMC, dan operasi udara,” kata Budi.
Operasi udara, lanjutnya, mencakup patroli menggunakan helikopter dan pengeboman air (water bombing). Di sisi lain, peningkatan kemampuan personel satuan tugas darat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, juga menjadi perhatian utama.
BNPB turut memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah melalui dukungan peralatan pemadaman dan penguatan personel. “Apabila terdapat peningkatan atau eskalasi kejadian karhutla, BNPB akan melakukan penebalan Satgas Darat dengan sumber daya dari TNI maupun Polri,” tambah dia saat turut dalam patroli udara.
Untuk mendukung upaya pemadaman, BNPB menyiagakan masing-masing dua helikopter untuk patroli dan water bombing.
Sementara itu, OMC akan diaktifkan apabila kondisi lapangan membutuhkan respons cepat, terutama di wilayah gambut yang mencapai 300.000 hektare di Kalsel.
Berdasarkan pantauan cuaca dasarian III Agustus 2025, terdapat peningkatan potensi hujan di wilayah Selatan dan Tenggara Kalsel. Namun, potensi kekeringan masih perlu diwaspadai mengingat musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2025.
Menanggapi kondisi tersebut, Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin telah menetapkan status siaga darurat karhutla sejak 4 Agustus hingga 30 September 2025.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemerintah Provinsi Kalsel menggelar apel penanganan karhutla sebelum rapat koordinasi dimulai.
Apel yang berlangsung di Lapangan Lanud TNI AU tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan diikuti oleh unsur pentaheliks, perwakilan kementerian/lembaga di tingkat nasional, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel.