- Oleh Jhon Rico
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:25 WIB
: Warga mengevakuasi korban Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu/ SC Video BNPB.
Jakarta, InfoPublik- Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/2025) pukul 05.38 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di darat dengan koordinat 1,30 LS dan 120,62 BT pada kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa berada 18 km barat laut Poso, 82 km timur laut Sigi, 89 km barat laut Morowali Utara, 93 km tenggara Palu, dan 1.625 km timur laut Jakarta. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Guncangan kuat dirasakan masyarakat Kabupaten Poso, khususnya di Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape. Gempa berlangsung sekitar 15 detik, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso mencatat sebanyak 29 orang mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, termasuk dua orang dalam kondisi kritis. Enam orang lainnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Tokorondo.
Selain itu, satu unit fasilitas ibadah, yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani, dilaporkan rusak. Pendataan jumlah pengungsi masih terus dilakukan.
Sesaat setelah guncangan mereda, BPBD Kabupaten Poso segera melakukan monitoring dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan serta desa setempat untuk melakukan pendataan.
Sementara di Kabupaten Sigi, gempa dirasakan dengan intensitas sedang selama tujuh detik. Warga sempat keluar rumah, namun hingga berita ini diturunkan belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
BPBD Sigi tetap melakukan pemantauan serta koordinasi dengan aparat di tingkat kecamatan dan desa.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memerintahkan jajaran segera mengambil langkah cepat melalui Kedeputian Penanganan Darurat.
“Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk ke sana,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/8/2025).
BNPB juga menginstruksikan tim tanggap darurat untuk mempertebal koordinasi dengan unsur pemerintah daerah serta segera bergerak ke lokasi guna memberikan pendampingan, monitoring, dan penanganan darurat.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.
BNPB juga mengingatkan warga agar menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, menyiapkan jalur evakuasi di rumah maupun tempat kerja, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting, dan senter.
Sebagai langkah antisipasi tambahan, masyarakat disarankan mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran maupun kebocoran.
BNPB juga mengajak warga memanfaatkan perkakas rumah tangga, seperti panci atau kaleng bekas, sebagai alarm darurat sederhana yang dapat memberikan tanda saat terjadi guncangan.
Terakhir, masyarakat diingatkan agar hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BNPB, BMKG, dan BPBD melalui kanal terpercaya, serta tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi.