- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 7 Mei 2025 | 07:05 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Angka stunting di Kabupaten Lumajang mengalami penurunan signifikan dari 5,3 persen menjadi 4,3 persen berdasarkan data aplikasi E-PPGBM dari hasil Bulan Timbang (ISPS) awal tahun 2025. Namun demikian, tantangan besar masih mengintai, mengingat data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan prevalensi stunting di daerah ini masih berada di angka 29,9 persen.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat membuka kegiatan Rembuk Stunting 2025 yang digelar di Ruang Narariya Kirana, Kantor Bupati Lumajang pada Selasa (6/5/2025).
“Penurunan angka stunting harus menjadi prioritas pembangunan daerah. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat, termasuk perangkat daerah, dunia usaha (CSR), dan masyarakat luas,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan stunting tidak cukup dengan program kesehatan semata. Perlu pendekatan sejak hulu, di antaranya mencegah perkawinan usia anak dan memastikan kesiapan pasangan muda dari sisi kesehatan, mental, dan ekonomi.
“Masa depan kita bergantung pada langkah kita hari ini. Kita harus optimis dan terus bergerak. Anak-anak adalah masa depan yang harus kita rawat sejak dini,” tegasnya.
Di sisi lain, dalam rangka menurunkan stunting kegiatan Rembuk Stunting dibutuhkan. Sebab, forum itu penting dalam memperkuat komitmen lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting.
Pasalnya seluruh pihak terkait seperti camat, lurah, perangkat daerah, serta mitra dunia usaha diundang untuk menyusun langkah konkret yang terukur dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Rosyidah, menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memastikan tercapainya konvergensi program stunting hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Rembuk Stunting ini merupakan upaya memastikan bahwa penanganan stunting dilakukan secara kolaboratif dan terstruktur, dari level kabupaten hingga desa. Kunci keberhasilan ada pada sinergi semua sektor,” jelasnya.
Diharapkan, dengan forum ini, Lumajang dapat terus menurunkan prevalensi stunting secara konsisten dan menghadirkan generasi yang sehat, cerdas, serta berdaya saing tinggi.
(MC Kab. Lumajang/Tom/An-m)