- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:35 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Minggu, 18 Mei 2025 | 05:47 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 206
Pekanbaru, InfoPublik — Di tengah derasnya arus era digital yang membuat anak-anak lebih akrab dengan layar gawai daripada lembaran buku, Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita, menyalakan lentera harapan lewat gerakan literasi yang menyentuh hingga akar rumput.
Henny menyampaikan visinya untuk menumbuhkan kembali minat baca di kalangan generasi muda Riau.
“Sebagai Bunda Literasi Provinsi Riau, saya memiliki visi untuk meningkatkan minat baca. Perkembangan zaman memang tak terhindarkan, anak-anak kini lebih gemar berselancar di media sosial. Tapi semangat membaca tak boleh padam,” ucap Henny dalam peringatan Hari Buku Nasional 2025 yang digelar di Perpustakaan Soeman Hs, Kota Pekanbaru, Sabtu (17/5/2025).
“Buku bukan sekadar alat kognitif, tapi juga pengalaman emosional. Itulah mengapa kami mendekatkan anak-anak dengan cara yang menyenangkan, seperti mendongeng,” tuturnya.
Gerakan literasi yang ia galang juga mencakup pemberian buku, baik digital maupun konvensional saat kunjungan ke daerah. Buku-buku ini disalurkan ke PAUD dan Posyandu agar menjadi jendela baru bagi anak-anak di pelosok Riau.
“Kami ingin memperluas akses masyarakat terhadap buku. Itu menjadi kewajiban kami dalam setiap kunjungan,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya peran ibu dalam menanamkan kecintaan membaca. Melalui kader-kader PKK di 12 kabupaten/kota, Henny membangun jejaring literasi dari rumah ke rumah.
“Buku adalah investasi jangka panjang. Kami percaya, bangsa hebat lahir dari generasi yang gemar membaca,” katanya.
Henny berharap dapat menjadikan Riau sebagai provinsi yang tak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya akan kecintaan pada ilmu pengetahuan dan budaya membaca.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, menambahkan bahwa literasi bukan perjuangan sehari, tetapi kerja jangka panjang untuk masa depan.
“Literasi anak harus dimulai dari rumah, melalui ibu. Jaringan PKK adalah kekuatan besar untuk memperkenalkan buku sejak dini,” ujarnya.
(Mediacenter Riau/bib)