- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:35 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:33 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 64
Pekanbaru, InfoPublik – Ulang tahun ke-44 SMAS Handayani Pekanbaru menjadi ajang istimewa bagi perayaan prestasi dan semangat literasi. Dalam perayaan tersebut, Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, bertemu dengan Abdul Hadi, siswa kelas 12 yang dinobatkan sebagai Duta Baca. Pertemuan lintas generasi ini menjadi simbol penguatan gerakan literasi yang tumbuh di kalangan anak muda.
Henny hadir tidak sekadar sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai penggerak literasi di sekolah. Ia menyampaikan bahwa literasi dapat menjadi pilar penting dalam membentuk generasi muda yang unggul.
“Literasi itu penting. Saya yakin jika program literasi dijadikan unggulan, kemudian melahirkan karya-karya yang baik dan tersampaikan kepada masyarakat luas, maka tidak mustahil kita bisa mencetak kader bangsa yang hebat. Dengan begitu, minat siswa terhadap literasi akan tumbuh dengan sendirinya,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Henny menyerahkan penghargaan kepada dua siswa yang berkontribusi dalam penulisan buku Jejak di Setiap Langkah. Ia menilai, SMAS Handayani telah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas capaian akademik, melainkan juga wadah bagi bakat siswa untuk berkembang.
Ia juga mengapresiasi keberanian siswa yang menerbitkan karya tulis di usia muda. Menurutnya, hal ini menjadi tanda lahirnya generasi penulis baru yang siap berkontribusi di dunia literasi.
Salah satu penerima penghargaan, Abdul Hadi, menceritakan bahwa buku tersebut merupakan hasil kolaborasi cerpen seluruh siswa kelas 12. Sebagai motor penggerak, ia belajar mengelola ide, menyatukan gagasan, hingga menyelesaikan karya bersama.
“Buku ini lahir dari kolaborasi. Kami tentukan tema, lalu membuat judul, mencari referensi, dan menuliskannya. Semua siswa kelas 12 berpartisipasi, dan hasilnya menjadi karya bersama,” jelasnya.
Bagi Hadi, penghargaan itu bukan sekadar kebanggaan pribadi. Ia merasa kehadiran Bunda Literasi di sekolahnya menjadi pengakuan nyata atas perjuangan mereka dalam menghidupkan semangat literasi.
Hadi dikenal sebagai remaja dengan kemampuan multibahasa, fasih berbahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Jerman. Ia bercita-cita melanjutkan pendidikan di Arab Saudi pada jurusan Teknik Informatika, sembari tetap menulis dan berbagi pengalaman.
Sebagai Duta Baca, ia bertekad menjadikan literasi sebagai gerakan anak muda. “Semoga dengan buku yang kami terbitkan ini, bisa memberi manfaat dan motivasi untuk generasi selanjutnya agar lebih bersemangat mengejar impiannya,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/wjh)