Riau Masuk Tiga Provinsi Tertinggi Pengangguran, Disnakertrans Soroti Kesiapan Lulusan

:


Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 22 Mei 2025 | 15:50 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 144


Pekanbaru, InfoPublik — Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Boby Rachmat, menyampaikan bahwa isu ketenagakerjaan menjadi perhatian serius di wilayahnya. Provinsi Riau tercatat sebagai salah satu dari tiga provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dan Konvensi Wilayah Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Riau yang digelar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Kota Pekanbaru, Rabu (21/5/2025).

Boby menjelaskan bahwa Kabupaten Indragiri Hilir menjadi daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Riau. Padahal, secara potensi, Provinsi Riau memiliki lebih dari 32.000 perusahaan aktif, yang seharusnya membuka peluang kerja luas bagi masyarakat.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa peluang kerja masih tersedia, namun perlu pendampingan sejak awal dan kolaborasi yang berkelanjutan antara dunia pendidikan dan industri,” ujarnya.

Boby juga mengimbau Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk mulai terlibat sejak mahasiswa masih di bangku kuliah, agar ketika lulus mereka sudah siap menghadapi dunia kerja.

Sementara itu, Ketua PII Wilayah Riau, Ulul Azmi, mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut bahwa konvensi wilayah ini merupakan yang pertama kali diadakan di Indonesia, sebagai momentum peran aktif PII di tengah masyarakat.

“Kami siap membantu UMRI membangun profesi insinyur dan mendukung program-program keinsinyuran di Riau. PII adalah rumah bagi mahasiswa teknik industri setelah mereka lulus,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam proses reindustrialisasi yang dimulai dari kesadaran individu terhadap kelestarian lingkungan.

Rektor UMRI, Saidul Amin, dalam sambutannya menyoroti kedekatan historis antara Muhammadiyah dan PII. Ia mengingatkan bahwa insinyur pertama di Indonesia adalah kader Muhammadiyah.

“Kalau insinyur melupakan Muhammadiyah, itu seperti melupakan ibunya. Begitu juga jika Muhammadiyah melupakan insinyur, ibarat melupakan anaknya sendiri,” ujarnya dengan penuh makna.

Rektor juga mengingatkan pentingnya pendekatan profetik dalam menghadapi kemajuan teknologi masa kini. Teknologi, menurutnya, harus dikembangkan tidak hanya dengan pendekatan efisiensi dan keberlanjutan, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai moral dan kemanusiaan.

Ia menutup dengan pesan agar mahasiswa mulai berpikir sejak dini tentang peluang kerja, agar tidak menjadi tenaga kerja yang tersisih di masa depan.

(Mediacenter Riau/mad)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:14 WIB
UMRI Latih Mahasiswa Jadi Entrepreneur Muda melalui Pelatihan Wirausaha
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Minggu, 29 Juni 2025 | 05:53 WIB
Gubernur Riau: Tauhid Harus Diajarkan Utuh, Cegah Lahirnya Paham Ekstrem
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Minggu, 29 Juni 2025 | 05:49 WIB
Rektor UMRI: Tauhid Harus Dikemas Relevan untuk Generasi Digital
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 15:03 WIB
UMRI Luncurkan LBH dan Klinik Hukum, Dukung Masyarakat Akses Keadilan
-->