- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Senin, 26 Mei 2025 | 05:20 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 565
Lumajang, InfoPublik — Stunting bukan sekadar persoalan gizi, melainkan ancaman nyata terhadap masa depan bangsa. Dampaknya yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak menjadikan isu ini sebagai musuh bersama yang harus ditangani secara menyeluruh sejak dini.
“Stunting adalah kegagalan tumbuh dan berkembang akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan,” ungkap Anggota Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Lumajang, Maulana Khoironi Ahmad, dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Minggu (25/5/2025).
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah membentuk tim penanggulangan stunting yang tersebar di seluruh lini layanan kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga desa. Masyarakat didorong untuk mengenali gejala awal stunting dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
“Kalau ada tanda-tanda stunting, segera ke bidan atau Posyandu. Bila perlu, minta rujukan ke Puskesmas untuk pemeriksaan oleh tim khusus,” imbau Maulana.
Upaya pencegahan stunting di Lumajang dijalankan melalui empat strategi utama:
Selain itu, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan, dan pemantauan tumbuh kembang juga menjadi fokus penting.
Maulana menegaskan bahwa upaya menekan angka stunting bukan semata tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan gerakan kolektif seluruh elemen masyarakat.
“Generasi bebas stunting adalah kunci Indonesia maju dan berdaya. Kita butuh anak-anak yang sehat dan cerdas untuk mewujudkan cita-cita bangsa di 2045,” pungkasnya.
(MC Kab. Lumajang/Bob/An-m)