Dinkes Gorontalo Tingkatkan Pendampingan untuk Pasien TBC Resisten Obat

: Foto bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa dan peserta Workshop Konseling dan Pendampingan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat. (foto Aripin)


Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 26 Mei 2025 | 20:25 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 159


Kota Gorontalo, InfoPublik -  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menegaskan bahwa pendampingan dan konseling menjadi faktor kunci dalam mendukung kesembuhan pasien Tuberkulosis (TBC), terutama yang resisten terhadap obat.

Hal itu  disampaikan  Anang, usai Workshop Konseling dan Pendampingan Pasien TBC Resisten Obat bagi Tenaga Kesehatan, Senin (26/05/2025).

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kualitas layanan bagi penderita TBC melalui pendekatan psikososial, memastikan pasien menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.

Anang mengatakan, edukasi dan konseling dari tenaga kesehatan, termasuk Wasor TBC dan pengelola program di puskesmas, sangat penting untuk membangun keyakinan pasien akan kesembuhan.

“Pasien TBC, terutama yang resisten obat, harus yakin bahwa pengobatan mereka efektif. Di sinilah peran pendampingan dan konseling menjadi vital,” ujar Anang.

Anang  berharap program itu tidak hanya terfokus pada TBC, tetapi juga diperluas untuk penyakit seperti HIV/AIDS, mengingat kebutuhan dukungan psikososial yang serupa.

Workshop diikuti 17 peserta, terdiri dari pengelola program TBC Dinkes Kabupaten/Kota serta perwakilan puskesmas yang menangani pasien TBC resisten obat.

Dalam acara tersebut, Uyon Laloda, Pengelola Program TBC Puskesmas Ponelo Kepulauan, berbagi pengalaman sebagai peserta terbaik pelatihan pendampingan psikososial di Jakarta.

Selain itu, testimoni inspiratif datang dari Sri Nurhalisa Soga, mantan pasien TBC yang berhasil sembuh, memberikan motivasi bagi peserta dan tenaga kesehatan.

Dengan pendekatan holistik, Dinkes Gorontalo berkomitmen memperkuat sistem pendampingan pasien, tidak hanya secara medis tetapi juga melalui dukungan mental dan sosial. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Cegah Risiko Terserang Penyakit, SMA 1 Bandar di Batang Gelar CKG
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:09 WIB
Bupati Lumajang: Posbindu Bukan Sekadar Layanan, Tapi Gerakan Sosial
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:06 WIB
Pemkab Lumajang Hadirkan Layanan Kesehatan Jemput Bola ke Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:02 WIB
Pemkab Lumajang Luncurkan Program Bebas Pasung 2025, Fokus Pemulihan Humanis
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:57 WIB
Tingkatkan Kewaspadaan. Gorontalo Gelar Rakortek untuk Cegah Potensi Wabah
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:40 WIB
Rowo Kancu Jadi Model Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas di Lumajang
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:19 WIB
Mendagri Minta Kepala Daerah Optimalkan Kewenangan Pemberantasan TBC
-->