- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:01 WIB
: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. otoluwa (tengah) saat memberikan sambutan dan arahan. (foto Aripin)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 26 Mei 2025 | 20:41 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 159
Kota Gorontalo, InfoPublik – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menekankan pentingnya membangun kepercayaan masyarakat sebagai fondasi utama dalam pelayanan kesehatan, khususnya bagi pasien Tuberkulosis (TBC).
Hal itu disampaikan Anang,dalam Workshop Konseling dan Pendampingan Pasien TBC Resisten Obat bagi Tenaga Kesehatan pada Senin (26/5/2025).
Menurut Anang, keberhasilan program pengobatan TBC sangat bergantung pada hubungan saling percaya antara tenaga kesehatan dan pasien.
"Kepercayaan bukanlah sesuatu yang bisa dibangun secara instan, melainkan melalui pendekatan personal dan dedikasi tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa pelayanan kesehatan tidak sekadar memberikan resep obat, tetapi juga melibatkan empati, komunikasi intensif, dan pendampingan berkelanjutan.
Salah satu contoh nyata yang diapresiasi Anang adalah praktik baik yang dilakukan oleh Uyon Laloda, Pengelola Program TBC di Puskesmas Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Dikenal dengan sapaan akrab Aba Uyon, ia secara proaktif menjalin komunikasi dengan pasien, memantau perkembangan pengobatan, dan memberikan dukungan moral.
Pendekatan itu terbukti meningkatkan kepatuhan pasien sekaligus mengurangi risiko putus obat.
Anang mengatakan, inisiatif seperti menghubungi pasien secara berkala atau selalu siap dihubungi menjadi bukti komitmen tenaga kesehatan.
"Ketika pasien merasa didukung, mereka lebih termotivasi menyelesaikan pengobatan hingga tuntas," jelasnya. Hal ini sangat krusial mengingat pengobatan TBC membutuhkan waktu panjang dan konsistensi untuk mencegah resistensi obat.
Dengan pendekatan berbasis kepercayaan, Dinkes Gorontalo berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan diri. Partisipasi aktif pasien dalam melaporkan gejala, mengikuti anjuran medis, dan menghilangkan stigma menjadi faktor penentu kesuksesan penanganan TBC.(mcgoronatloprov/md/ilb/nancy)