Dari Lereng Semeru ke Panggung Nasional: Durian Kembang Ditetapkan Jadi Varietas Unggul

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 29 Mei 2025 | 05:48 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 3K


Lumajang, InfoPublik – Durian Kembang Lumajang ditetapkan sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Pengakuan ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 516/Kpts/PV.240/D/VII/2024, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan Durian Kembang sebagai ikon hortikultura dari lereng Gunung Semeru.

Dalam acara tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Lumajang, Hari Susiati, menyampaikan apresiasi atas ketekunan petani lokal dalam menjaga dan mengembangkan varietas khas ini.

“Durian Kembang bukan sekadar buah. Ia adalah simbol ketekunan petani dan kekayaan hayati Lumajang,” ujar Hari di Desa Gucialit, Kabupaten Lumajang, pada Rabu (28/5/2025).

Durian Kembang Lumajang memiliki ciri unik yang membedakannya dari varietas lain. Di bagian poros buah tumbuh bunga kecil secara alami, menjadikannya satu-satunya durian dengan tampilan khas tersebut. Daging buahnya bertekstur lembut, pulen, dan kering, dengan cita rasa legit yang memadukan rasa manis dan pahit secara seimbang. Kandungan vitamin C tinggi dan kadar lemak rendah menjadikan buah ini diminati pasar modern.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Retno Wulan Andari, menyebutkan bahwa Durian Kembang memiliki produktivitas tinggi, dengan potensi hasil mencapai 350 kilogram per pohon per musim panen.

“Dengan harga jual yang dapat menembus Rp100.000 per kilogram, potensi ekonominya sangat besar jika dikembangkan secara masif,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Lumajang mendukung pengembangan ini melalui pelatihan penangkaran, penyediaan bibit unggul, dan jaringan pemasaran berbasis digital. Selain sebagai komoditas hortikultura, Durian Kembang juga diproyeksikan menjadi basis pengembangan agrowisata dan ikon ekspor dalam lima tahun ke depan.

Petani setempat, seperti Juri, menyebut momen ini sebagai “lebaran petani”. Ia mengaku bangga atas pengakuan nasional terhadap hasil bumi yang selama ini hanya dikenal secara lokal.

“Sekarang banyak pengepul dari luar daerah datang ke sini. Kami jadi lebih semangat bertani,” ucapnya.

Melalui sinergi antara masyarakat dan pemerintah, Lumajang tidak hanya memperkuat sektor pertaniannya, tetapi juga membangun narasi baru: pertanian sebagai sumber kebanggaan, inovasi, dan identitas budaya.

(MC Kab. Lumajang/RAA/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Trantibum Adalah Fondasi Pembangunan dan Kesejahteraan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:08 WIB
Penyuluh KUA Rowokangkung Harumkan Nama Lumajang di Ajang Penais Award 2025
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:03 WIB
WBS Jadi Mekanisme Penting, Pemkab Lumajang Perkuat Pengawasan Gratifikasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
-->