- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:54 WIB
: Sebanyak delapan Anggota DPR jalur pengangkatan Kabupaten Merauke periode 2024-2029 diambil sumpah dan janji dalam Rapat Paripuran yang digelar di Ruang DPR, Rabu (28/5/2025). Dok.Mc Merauke
Oleh MC KAB MERAUKE, Kamis, 29 Mei 2025 | 13:13 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 254
Merauke, InfoPublik - Kabupaten Merauke mencatat sejarah baru dengan dilantiknya delapan anggota DPR jalur pengangkatan periode 2024-2029.
Pengambilan sumpah dan janji digelar dalam Rapat Paripurna di Ruang DPR setempat pada Rabu (28/5/2025), dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Merauke, Syafruddyn.
Acara itu turut dihadiri Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze, Sekda Yermias Paulus Ruben Ndiken, serta pimpinan TNI dan Forkopimda.
Keberadaan anggota DPR jalur pengangkatan ini merupakan bagian dari kebijakan afirmasi pemerintah untuk memastikan keterwakilan Orang Asli Papua (OAP) dalam struktur legislatif.
Kedelapan anggota yang dilantik berasal dari tiga wilayah adat Malind, yakni Malind Muli-Anim, Malind Sandawi-Anim, dan Malind Kolepom-Anim. Mereka adalah Walbunga, Frederikus Mahuze, Milka Balagaize, Godefridus Inagiay, Ferdinandus Tandu Mahuze, Tarsisius Awi, Dominikus Cambu, dan Hendrika Cabui.
Ketua DPR Kabupaten Merauke, Samuel E. Mugujay, menegaskan bahwa pelantikan itu bukan sekadar simbol formalitas, melainkan pengakuan atas eksistensi masyarakat adat dalam pemerintahan daerah.
"Ini adalah wujud nyata komitmen semua pihak dalam menjalankan UU Otsus di Papua," ujarnya.
Samuel juga berharap kehadiran anggota baru ini dapat membawa suasana segar dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat adat, khususnya di tiga wilayah Malind.
Masyarakat adat pun menaruh harapan besar kepada para anggota DPR yang baru dilantik.
Samuel menekankan, mereka harus serius memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan, khususnya untuk kepentingan langsung masyarakat adat di tanah Anim Ha.
Pelantikan itu menjadi langkah strategis dalam memperkuat partisipasi politik OAP sekaligus mendorong percepatan pembangunan berbasis kearifan lokal.(NcMrk/Get/Ngr)