- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 19 Juni 2025 | 11:59 WIB
: Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kapanewon Gamping menggelar pelatihan menulis pada Minggu (1/6/2025)/ MC Sleman.
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 2 Juni 2025 | 17:20 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 175
Sleman, InfoPublik- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kapanewon Gamping menggelar pelatihan menulis bertajuk Mentoring Circle with Writers di Pondok Pesantren Putri Al-Miftah, Mlangi, pada Minggu (1/6/2025).
Kegiatan ini diikuti 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program Ngaji Santai Barokah (Ngasah) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi peserta, khususnya dalam menyusun tulisan yang informatif dan komunikatif.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber, yakni Adnan Iman Nurtjahjo,
Ketua Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Sleman, Adnan Iman Nurtjahjo, menekankan pentingnya menulis dengan struktur yang jelas dan bahasa yang efisien.
“Pembaca saat ini sangat selektif. Mereka ingin mendapatkan informasi dengan cepat tanpa harus membaca ulang. Karena itu, penulis harus mampu langsung ke inti dan tidak membingungkan,” ujar Adnan.
Ia menambahkan, keterampilan menulis sangat relevan di lingkungan akademik dan profesional. Mahasiswa, menurutnya, perlu memahami beragam bentuk tulisan mulai dari makalah ilmiah hingga konten digital.
“Efektivitas tulisan ditentukan oleh struktur yang baik, bahasa yang lugas, dan pemilihan diksi yang tepat,” kata dia.
Sementara itu, Pewarta Online, Fadhilatul Aisyah menjelaskan bahwa setiap tulisan harus memiliki empat komponen utama yakni judul, pembuka, isi, dan penutup.
“Buatlah judul yang mampu membangkitkan rasa penasaran pembaca agar mereka terdorong untuk membaca sampai akhir,” ujar Aisyah.
Ia juga menjelaskan bahwa paragraf pembuka atau lead memegang peranan penting dalam menarik perhatian awal pembaca.
“Lead yang baik harus singkat, padat, dan memuat unsur 5W+1H—apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana,” tambah dia.
Di era digital yang penuh informasi, gaya penulisan yang unik dan sudut pandang yang segar akan menjadi pembeda yang membuat tulisan lebih berkesan.
Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis menulis, tetapi juga untuk menumbuhkan keberanian menyampaikan ide secara terstruktur, menarik, dan berdampak.
Keterampilan menulis ini penting tidak hanya dalam lingkup akademik, tetapi juga dalam berbagai sektor, mulai dari kampanye sosial, penyuluhan masyarakat, hingga pengembangan usaha.
(Adnan Nurtjahjo/KIM Pararta Guna Gamping)