- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Bupati Maluku Tenggara,Muhamad Thaher Hanubun. Foto : Harry
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 2 Juni 2025 | 21:17 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 337
Langgur, InfoPublik – Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2025 untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Hotel Syafira, Kota Langgur, Kabupaten Malra, Senin (2/6/2025).
Forum ini dibuka secara resmi oleh Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, dengan mengusung tema “Masyarakat Maluku Tenggara Mandiri, Cerdas, Demokratis dan Berkeadilan, Menuju Maluku Tenggara Hebat.”
Ketua Panitia, Ketjie Koedoeboen, menjelaskan bahwa forum ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kegiatan Dinas Kesehatan dengan perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini untuk memastikan optimalisasi pencapaian sasaran pembangunan daerah pada tahun 2026.
“FPD ini penting untuk menajamkan target kinerja, sasaran program dan kegiatan, serta menentukan lokasi dan kelompok sasaran dalam Rencana Kerja Dinas Kesehatan Malra Tahun 2026,” ujar Ketjie.
Ia juga menyampaikan bahwa forum diikuti oleh 75 peserta, dan salah satu hasil yang diharapkan adalah penyesuaian program prioritas berdasarkan pagu indikatif Dinas Kesehatan.
Sementara itu, Bupati Thaher Hanubun dalam sambutannya menekankan bahwa pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Derajat kesehatan masyarakat yang meningkat mencerminkan keberhasilan pelayanan kesehatan. Namun, dari evaluasi indikator kesehatan, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut data tahun 2024, angka harapan hidup di Maluku Tenggara mencapai 70,93 tahun. Meskipun menunjukkan tren meningkat, angka tersebut masih berada di peringkat kelima dari 11 kabupaten/kota seluruh Provinsi Maluku.
“Masih terdapat kasus kematian ibu melahirkan, kematian bayi dan balita, serta kematian akibat penyakit menular dan tidak menular. Ini menjadi tantangan nyata bagi kita,” tegasnya.
Bupati menambahkan, pada periode 2025–2029, kebutuhan akan sarana dan prasarana kesehatan, distribusi, serta pemenuhan tenaga medis harus menjadi prioritas utama. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan data yang valid untuk memastikan intervensi kesehatan yang lebih terukur dan tepat sasaran.
Menyinggung soal stunting, Bupati menyatakan bahwa angka stunting di Maluku Tenggara pada tahun 2024 masih di atas target nasional sebesar 14 persen. Berdasarkan data e-PPGBM, angka stunting tercatat 15,68 persen, sedangkan data SSGI menunjukkan 22 persen.
“Kita harus lebih giat melayani masyarakat dengan hati yang tulus dan ikhlas. Tuhan Yang Maha Kuasa akan membalas setiap pengorbanan kita,” pesan Bupati kepada jajaran Dinas Kesehatan.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.