- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:01 WIB
: Praktek Bantuan Hidup Dasar (BHD) oleh Ketua DWP Unit Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yustiyanty Monoarfa.
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 2 Juni 2025 | 20:55 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 176
Kota Gorontalo, InfoPublik – Meningkatkan kesadaran publik terhadap penanganan henti jantung mendadakmenjadi fokus utama kegiatan kolaboratif antara komunitas lari Ainun Runners dan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Gorontalo.
Acara bertajuk sharing penanganan darurat jantung ini digelar di Kota Gorontalo, Minggu (1/6/2025), dengan dukungan penuh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo, Anang S. Otoluwa, bersama Ketua Dharma Wanita Unit Dinkes, Yustiyanty Monoarfa, hadir langsung memberikan apresiasi atas inisiatif strategis ini.
Anang menegaskan, bahwa bantuan hidup dasar (BHD) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) wajib dikuasai seluruh lapisan masyarakat, termasuk pegiat olahraga.
"Respons cepat dalam *menit pertama* henti jantung mendadak bisa selamatkan nyawa dan minimalkan risiko kerusakan otak permanen," katanya.
Pelatihan itu menyoroti risiko aktivitas fisik seperti lari yang berpotensi memicu henti jantung pada individu berkondisi khusus. Oleh sebab itu, selain materi teoritis, peserta—khususnya pelari—dibekali sesi praktik intensif oleh anggota HIPGABI Gorontalo.
Mereka diajarkan teknik mengenali tanda darurat jantung, kompresi dada efektif, pemberian napas buatan, serta pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum event berat seperti maraton.
"Setiap detik berarti! Edukasi *BHD* dan *CPR* ini harus jadi keterampilan dasar masyarakat," tambah Anang, seraya mendorong kolaborasi serupa di sektor lain.
Melalui sinergi komunitas dan tenaga medis profesional, Gorontalo berupaya menciptakan lingkungan olahraga lebih aman sekaligus menekan angka kematian akibat henti jantung mendadak. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)