- Oleh MC KOTA PROBOLINGGO
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:42 WIB
: Festival Sumber Mata Air Sentong Dibuka, Wali Kota Dukung Tumbuhnya Ekonomi Baru
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Selasa, 3 Juni 2025 | 16:42 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 210
Kedopok, InfoPublik – Pemerintah Kota Probolinggo resmi menetapkan Sumber Mata Air Sentong di Kelurahan Jrebeng Wetan sebagai kawasan destinasi wisata berbasis ekologi dan budaya. Penetapan ini ditandai dalam pembukaan Festival Sumber Mata Air Sentong, Senin (2/6/2025), yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Dunia 2025.
Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menegaskan bahwa peluncuran kawasan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan langkah strategis kebijakan daerah untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan pengembangan ekonomi lokal.
“Ini bukan hanya festival, tetapi langkah awal membentuk sentra ekonomi baru berbasis ekowisata. Pokdarwis, UMKM, Karang Taruna, semua punya peran untuk berkolaborasi mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan,” jelas Wali Kota.
Pemerintah mendorong keterlibatan aktif masyarakat melalui penguatan kelembagaan seperti kelompok sadar wisata (pokdarwis) di kawasan Jrebeng Wetan, Jrebeng Kidul, dan Kedopok. Hal ini diharapkan mampu membuka peluang usaha, memperkuat UMKM lokal, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Wali Kota menambahkan bahwa seiring berkembangnya destinasi, pemerintah juga berkomitmen membangun sistem pengelolaan yang transparan dan partisipatif.
“Semua pihak harus duduk bersama dalam mengelola kawasan ini. Tidak boleh ada ego sektoral. Kita pastikan pengembangan dilakukan dengan pendekatan inklusif dan berorientasi jangka panjang,” tegasnya.
Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, Festival Sentong juga mencakup kegiatan bersih-bersih lingkungan, penyebaran eco enzim, dan pengambilan sampel air untuk memantau kualitas sumber mata air. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Retno Wandansari, mengatakan bahwa evaluasi kualitas air dilakukan sebelum dan sesudah aksi pembersihan untuk memastikan hasilnya terukur.
“Kami ingin pembangunan ekowisata ini tidak hanya mempercantik lokasi, tapi juga betul-betul berdampak pada kualitas lingkungan,” kata Retno.
Sebagai bentuk simbolisasi komitmen terhadap lingkungan, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota, Ketua TP PKK, serta perwakilan masyarakat menuangkan eco enzim langsung ke sumber air. Tak hanya itu, Wali Kota turut memantau kondisi sekitar dengan menggunakan kano, memperlihatkan pendekatan langsung terhadap aspek tata kelola kawasan.
Festival kemudian ditutup dengan pembagian gunungan hasil pertanian kepada masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan perayaan panen bersama. (dp/pin)