- Oleh MC KOTA PROBOLINGGO
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:42 WIB
: Puncak Festival Literasi Hukum Kota Probolinggo 2025, Perkuat Semangat Generasi Sadar Hukum
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:20 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 48
Mayangan, InfoPublik – Pemerintah Kota Probolinggo bersama Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo menutup rangkaian Festival Literasi Hukum 2025 di Paseban Sena, Selasa (26/8/2025). Mengusung tema “Generasi Sadar Hukum untuk Indonesia Maju”, festival ini melibatkan ribuan pelajar dari tingkat SD hingga SMP sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia.
Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan ruang edukasi hukum yang membentuk karakter generasi muda. “Pemahaman hukum sangat penting di era digital, terutama menghadapi tantangan hoaks, cyberbullying, hingga pelanggaran digital lainnya. Festival ini menjadi sinergi yang membanggakan antara Pemkot dan Kejaksaan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, Dodik Hermawan, menekankan bahwa literasi hukum adalah fondasi penting dalam membangun bangsa. “Generasi sadar hukum berarti generasi yang adil, kuat, dan maju. Hukum tidak hanya untuk diketahui, tapi untuk dipahami dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Festival Literasi Hukum ini berhasil menjangkau lebih dari 4.700 peserta daring dan 512 peserta luring. Rangkaian kegiatan lomba mencakup Kantin Kejujuran, Yel-Yel Generasi Sadar Hukum, Poster Digital Anti-Korupsi, Cipta dan Baca Puisi, Teks Narasi Anti-Cyberbullying, hingga Kampanye Twibone Sadar Hukum. Total hadiah Rp30 juta, piagam, dan trofi diserahkan kepada para pemenang.
Tak hanya itu, karya terbaik dari siswa juga akan dibukukan, diberi nomor ISBN, dan didaftarkan ke Perpustakaan Nasional sebagai sumber belajar resmi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Siti Romlah, menyebutkan festival ini sebagai bukti nyata bahwa literasi hukum dapat ditanamkan melalui kreativitas dan partisipasi aktif pelajar.
Hasil lomba menunjukkan prestasi beragam sekolah. Misalnya, SDK Mater Dei dan SMPN 5 meraih juara pertama Kantin Kejujuran; SMPN 4 menjadi juara Yel-Yel; SDK Mater Dei unggul pada lomba puisi; sementara SMP Namira menjuarai Teks Narasi Anti-Cyberbullying.
Festival ditutup dengan penyerahan plakat penghargaan dari Pemkot kepada Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo serta penampilan seni budaya dan literasi hukum oleh pelajar.
Lebih dari sekadar perayaan, festival ini menegaskan peran Kejaksaan sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun kesadaran hukum sejak dini. Literasi hukum ditempatkan bukan sebagai wacana abstrak, tetapi sebagai gerakan bersama untuk mencetak generasi berintegritas, sesuai dengan visi Indonesia maju dan berkeadilan. (es/uby)