- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Rabu, 4 Juni 2025 | 14:33 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 220
Agam, InfoPublik – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, semangat gotong royong kembali hidup di tengah masyarakat Nagari Sangkir, Kecamatan Lubuk Basung. Selasa (3/6/2025), ratusan warga dari berbagai kalangan bergandengan tangan membersihkan lingkungan Masjid Al Ihsan sebagai bagian dari tradisi tahunan menyambut hari besar umat Islam.
Kegiatan yang melibatkan kaum bapak, ibu, dan pemuda ini difokuskan pada pembersihan menyeluruh: mulai dari halaman depan, ruang utama ibadah, tempat wudhu, kamar mandi, hingga area khusus yang akan digunakan untuk penyembelihan hewan kurban.
“Ini bukan sekadar membersihkan masjid, tapi juga menjaga tradisi kebersamaan yang sudah kami warisi turun-temurun,” ujar Dian St. Putiah, pengurus Masjid Al Ihsan.
Menurut St. Putiah, gotong royong seperti ini rutin dilakukan setiap menjelang Idul Fitri, Idul Adha, atau momen besar keagamaan lainnya. Bagi warga Sangkir, masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat aktivitas sosial dan kebersamaan.
Tak hanya para pria yang aktif bekerja, kaum ibu juga turut berperan penting dengan menyediakan konsumsi dan minuman, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat. Anak-anak pun tampak antusias membantu, menjadikan kegiatan ini sebagai ruang edukasi nilai-nilai sosial sejak dini.
“Kami berharap dengan masjid yang bersih dan tertata, ibadah Idul Adha nanti bisa lebih khusyuk, dan kebersamaan antarwarga semakin kuat,” tambahnya.
Gotong royong ini bukan hanya persiapan fisik menghadapi hari besar, tetapi juga simbol hidupnya nilai-nilai luhur seperti ukhuwah Islamiyah, kebersamaan, dan cinta terhadap lingkungan ibadah. Dalam era modern yang serba individualistis, aksi nyata seperti ini menjadi teladan penting bahwa solidaritas sosial masih kuat di akar rumput.
Kegiatan ini juga memperlihatkan bahwa kekuatan masyarakat tidak hanya terletak pada infrastruktur atau anggaran, tetapi pada kesediaan warganya untuk terus terlibat aktif dalam menjaga nilai-nilai budaya dan keagamaan yang telah lama tertanam. (MC Agam/Harry)