- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Foto : Endang
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 5 Juni 2025 | 04:51 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 418
Langgur, InfoPublik – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Maluku Tenggara sejak 29 Mei hingga 2 Juni 2025 telah mengakibatkan bencana banjir rob, banjir bandang, dan tanah longsor di sejumlah ohoi (desa).
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tenggara, Noralita Foudubun, dalam laporan kejadian bencana menyampaikan bahwa wilayah terdampak tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Kei Besar, Kei Besar Selatan, Kei Besar Utara Timur, dan Kei Kecil Timur Selatan.
Adapun desa-desa terdampak di Kecamatan Kei Besar meliputi Ohoi Ohoiel, Waurtahit, Werka, Rahareng Atas, Rahareng Bawah, Udar, Harangur, dan Ler Ohoilim. Di Kecamatan Kei Besar Selatan, antara lain Ohoi Ohoirenan, Ohoiwait, Tamangil, dan Weduar. Di Kecamatan Kei Besar Utara Timur, wilayah terdampak adalah Ohoi Banda Ely Suku 30 dan Banda Ui. Sementara itu, di Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan terdapat Ohoi Elaar Ngursoin dan Ohoi Danar Ohoiseb.
“Bencana alam ini disebabkan oleh intensitas hujan tinggi selama empat hari berturut-turut, disertai angin kencang dan gelombang pasang,” ujar Noralita dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (3/6/2025).
Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material dilaporkan cukup signifikan, seperti rusaknya jembatan di Ohoi Udar, kerusakan talud pengaman pantai, serta sejumlah rumah warga yang rusak.
“BPBD telah mengerahkan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama tim gabungan dari instansi terkait untuk melakukan evakuasi, pendataan, dan kaji cepat di lokasi terdampak,” jelasnya.
Sambil terus memantau kondisi cuaca melalui BMKG, BPBD juga menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait untuk menentukan status tanggap darurat oleh Bupati Maluku Tenggara.
Menanggapi bencana tersebut, Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, langsung turun ke lapangan meninjau sejumlah ohoi terdampak, antara lain Ohoirenan, Weduar, Ohoiel, Tamangil, dan Udar. Kunjungan ini dilakukan bersama tim tanggap darurat dari BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Sosial, dengan dukungan dari Kapolres Maluku Tenggara, Danlanal Tual, serta camat setempat.
Menggunakan kapal milik TNI AL, bupati meninjau kondisi lapangan secara langsung untuk memastikan distribusi bantuan dan penanganan darurat berjalan cepat dan tepat.
“Kami bergerak cepat untuk memastikan setiap desa yang terdampak bisa segera mendapatkan perhatian pemerintah,” ujar Bupati Hanubun.
Ia menegaskan bahwa proses pendataan kerusakan sedang berlangsung secara menyeluruh. Rumah yang rusak ringan akan mendapat bantuan renovasi, sementara rumah dengan kerusakan berat akan dibangun kembali dengan tipe 36.
“Kalau rusak ringan, akan kita bantu renovasi. Tapi kalau rusak berat, rumahnya akan dibangun kembali dengan tipe 36. Semua akan dikaji dulu oleh dinas teknis,” ujarnya.
Pemerintah juga membuka opsi relokasi apabila kawasan permukiman dinilai tidak aman secara geologis. Selama masa tanggap darurat, keselamatan dan kesehatan warga menjadi prioritas utama.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.