Dampak Cuaca Ekstrem, Delapan KK di Weduar Kehilangan Tempat Tinggal

: Bupati Maluku Tenggara mengunjungi langsung lokasi banjir di Ohoi Weduar. Foto : Merfi.


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 5 Juni 2025 | 04:28 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 639


Langgur, InfoPublik – Hujan deras yang mengguyur wilayah Ohoi Weduar, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, sejak 1 hingga 2 Juni 2025, mengakibatkan banjir dan longsor yang merusak rumah warga serta infrastruktur umum.

Penjabat (Pj) Kepala Ohoi Weduar, Merfi Somnaikubun, menyampaikan bahwa banjir membawa material berupa batu, tanah, dan pohon tumbang yang menghambat akses jalan desa.

“Banjir membawa material seperti batu, tanah, dan pohon tumbang yang kemudian menghambat jalan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (4/6/2025).

Ia menjelaskan, dampak banjir mencakup kerusakan pada delapan rumah warga yang masuk kategori rusak berat, 11 rumah rusak ringan, serta satu mess guru yang juga mengalami kerusakan ringan. Infrastruktur seperti jalan desa dan talud turut terdampak.

Pemerintah Ohoi Weduar telah melaksanakan pertemuan dengan delapan kepala keluarga yang rumahnya rusak berat. Hasil kesepakatan bersama, keluarga tersebut akan direlokasi ke lokasi baru yang dinilai lebih aman.

“Karena itu, kami akan melakukan koordinasi lanjutan untuk mempersiapkan lahan dan segera menyampaikan laporan resmi kepada Bupati,” tambah Merfi.

Ia mengungkapkan bahwa peristiwa banjir dan longsor terakhir yang menimpa Ohoi Weduar terjadi pada tahun 2006, yang kala itu mengakibatkan hancurnya 20 bangunan rumah warga.

Merfi meminta perhatian dari Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Maluku Tenggara untuk membantu proses renovasi rumah, perbaikan jalan, dan pembangunan talud. Ia juga menyampaikan permohonan khusus kepada Dinas Sosial untuk memberikan bantuan kepada delapan keluarga yang akan direlokasi.

Sebelumnya, Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, telah merespons cepat bencana tersebut dengan meninjau langsung lokasi terdampak di Ohoi Weduar pada Selasa (3/6/2025).

“Sebagai pemerintah, saya merasa bertanggung jawab untuk hadir langsung melihat dan merasakan apa yang dialami masyarakat. Ini bukan sekadar kewajiban, tapi panggilan nurani,” ujar Bupati Thaher.

Ia menegaskan bahwa saat ini tim teknis telah melakukan pendataan menyeluruh untuk menentukan tingkat kerusakan dan jenis bantuan yang akan diberikan. Rumah rusak ringan akan mendapat bantuan renovasi, sementara rumah rusak berat akan dibangun kembali dengan tipe 36.

“Semua akan dikaji terlebih dahulu oleh dinas teknis. Jika rusak berat, rumah akan dibangun ulang dengan tipe 36,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga mempertimbangkan relokasi jika pemukiman warga dinilai tidak aman secara geologis. Keselamatan dan kesehatan warga menjadi prioritas selama masa tanggap darurat.

MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
Doa Bersama Lintas Agama, Kapolres Malra Tegaskan Pentingnya Persatuan
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:26 WIB
Pesona Gerai Malra di Apkasi Otonomi Expo Buat Anggota DPR Ini Ingin Jadi Duta Wisata
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:30 WIB
Pemkab Sergai Salurkan Bantuan Warga Terdampak Puting Beliung
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 07:46 WIB
Pemkot Tidore Lakukan Penanganan Banjir di Dusun Toburo
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:07 WIB
Petani Bawang Yafawun Bangkit dari Keterpurukan, Optimistis Hadapi Tantangan
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:03 WIB
Meski Terbatas, ANBK SMPN Ur Pulau Sukses Dilaksanakan
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:28 WIB
Menyulam Resiliensi: Komunikasi Risiko Bencana di Bumi Gora
-->