Menyulam Resiliensi: Komunikasi Risiko Bencana di Bumi Gora

: Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Efektivitas Komunikasi Risiko Bencana di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (26/8/2025)/ Dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:28 WIB - Redaktur: Untung S - 74


Jakarta, InfoPublik - Di sebuah ruangan di Kota Mataram, Selasa (26/8/2025), puluhan peserta tampak serius menyimak pemaparan. Mereka bukan hanya aparatur pemerintah, tetapi juga relawan, akademisi, hingga jurnalis. Satu tujuan menyatukan mereka yakni belajar bagaimana menyampaikan informasi kebencanaan secara tepat, agar masyarakat tetap tenang meski tinggal di wilayah rawan bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hadir melalui bimbingan teknis (bimtek) komunikasi risiko. Kegiatan ini dirangkai dengan geladi ruang (TTX) dan geladi lapang (FTX) untuk melatih para peserta menghadapi situasi krisis nyata.

“Melalui komunikasi risiko yang baik, warga tidak menjadi panik atau takut ketika mereka mengetahui tinggal di kawasan rawan bencana,” ujar Sekretaris Utama BNPB, Dr. Rustian.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi. Gempa bumi, letusan gunung, hingga ancaman tsunami menjadi bayang-bayang yang setiap saat bisa datang.

Rustian menekankan, komunikasi risiko menjadi kunci agar masyarakat tidak kehilangan kendali dalam situasi sulit.

“Dengan bimtek bertajuk komunikasi risiko ini, kami sangat berharap pengetahuan, pengalaman praktik baik, maupun informasi kebencanaan dapat membangun masyarakat Nusa Tenggara Barat yang tangguh,” tegasnya.

Belajar dari Pandemi

Hal senada disampaikan Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhammad Iqbal. Ia mengingat pengalaman pahit saat pandemi Covid-19 melanda.

“Saat kita hadapi Covid-19 di tahun 2020, problem enam bulan pertama terkait dengan komunikasi. Tidak ada single channel untuk komunikasi. Masyarakat tidak tenang, tetapi justru panik. Komunikasi satu pintu menjadikan komunikasi lebih efektif,” ungkapnya.

Menurut Gubernur, komunikasi kebencanaan bukan sekadar penyampaian informasi, tetapi juga instrumen strategis dalam mencegah kepanikan dan memastikan masyarakat tetap waspada. Karena itu, ia mendukung penuh inisiatif BNPB untuk membentuk forum komunikasi risiko bencana di NTB.

Rangkaian kegiatan ini tidak hanya digelar oleh BNPB, tetapi juga mendapat dukungan Pemerintah Australia melalui Program SIAP SIAGA. Program ini merupakan kemitraan Australia–Indonesia yang berfokus pada penguatan pengelolaan risiko bencana, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Team Leader SIAP SIAGA, Lucy Dickinson, turut hadir dalam kegiatan yang mengangkat tema “Optimalisasi Peran BNPB dalam Efektivitas Komunikasi Risiko Bencana”. Kehadirannya menjadi simbol pentingnya kolaborasi lintas negara dalam membangun masyarakat tangguh bencana.

Selama empat hari, mulai 26–29 Agustus 2025, peserta yang berasal dari unsur pentaheliks, pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media, bersama-sama merumuskan cara komunikasi efektif. Mereka berasal dari berbagai daerah di NTB, seperti Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Utara.

Harapannya, setelah kegiatan ini usai, setiap peserta mampu menjadi corong informasi yang menenangkan sekaligus memberdayakan masyarakat di daerahnya masing-masing.

BNPB percaya, membangun masyarakat tangguh bencana bukan hanya soal infrastruktur, melainkan juga tentang bagaimana pesan disampaikan dengan tepat. Dari NTB, sebuah pesan kuat dipetik komunikasi yang benar bisa menyelamatkan banyak nyawa.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:30 WIB
Pemkab Sergai Salurkan Bantuan Warga Terdampak Puting Beliung
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 07:46 WIB
Pemkot Tidore Lakukan Penanganan Banjir di Dusun Toburo
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:25 WIB
Pemerintah Hadir di Tengah Warga Poso: Semangat Bangkit Pascagempa
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:18 WIB
Pemkot Ternate Bangun Empat Unit Huntap untuk Korban Banjir Rua pada 2026
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:48 WIB
BNPB Tampilkan Beragam Peralatan Penanggulangan Bencana di EDRR 2025
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Senin, 11 Agustus 2025 | 18:58 WIB
Waspadai Kerawanan Bencana, Kodim Batang Gelar Apel Kesiapsiagaan
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 08:34 WIB
BNPB Gelar Pelatihan dan Pameran Logistik Regional Sumatera-Jawa
-->