- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 08:07 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Kamis, 5 Juni 2025 | 11:47 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 226
Agam, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Agam menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama para wali nagari, yang berlangsung di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam, Rabu (4/6/2025). Rakor ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat komunikasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah nagari sebagai ujung tombak pelayanan publik di tingkat akar rumput.
Hadir dalam rakor tersebut Bupati Agam Benni Warlis, Wakil Bupati Muhammad Iqbal, Sekretaris Daerah Edi Busti, serta seluruh pimpinan OPD, camat, dan penyuluh pertanian se-Kabupaten Agam.
“Rakor ini bukan sekadar pertemuan formal, tapi ruang diskusi yang jujur dan terbuka untuk menyamakan persepsi, menyelesaikan kendala, dan mempercepat realisasi program unggulan daerah,” ujar Bupati Benni Warlis.
Salah satu fokus pembahasan dalam rakor kali ini adalah Program Sawah Pokok Murah (SPM), yang menjadi bagian dari visi dan misi pembangunan Pemkab Agam. Program ini bertujuan untuk menjamin akses masyarakat terhadap kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau.
Dalam diskusi, para wali nagari menyampaikan beragam kendala teknis dan administratif yang dihadapi di lapangan. Hal ini menjadi perhatian khusus Pemkab Agam agar pelaksanaan SPM dan program lainnya bisa berjalan efektif dan tepat sasaran.
Yang menarik, beberapa wali nagari menyampaikan bahwa ini adalah rakor pertama yang dihadiri secara penuh oleh Bupati dan Wakil Bupati hingga kegiatan berakhir. Hal ini diapresiasi karena memberi ruang lebih luas bagi para wali nagari menyampaikan aspirasi dan keluhan secara langsung kepada pimpinan daerah.
Merespon hal ini, Bupati Benni Warlis menyampaikan bahwa ke depan, rakor seperti ini akan dilakukan secara berkala setiap empat bulan.
“Rakor ini harus menjadi bagian dari sistem evaluasi. Kami berkomitmen untuk hadir di lapangan, minimal dua kecamatan setiap bulan, agar bisa melihat langsung persoalan dan capaian pembangunan di tingkat nagari,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, Pemkab Agam menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tak lepas dari peran aktif para wali nagari. Oleh karena itu, komunikasi dua arah dan pendekatan lapangan menjadi kunci utama untuk memastikan setiap program membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita ingin mendengar langsung, bukan hanya dari laporan. Karena pemahaman yang baik tentang realita di lapangan akan memudahkan kita mengambil kebijakan yang tepat dan responsif,” tegas Benni.
Rakor ini menjadi wujud nyata dari pola kepemimpinan yang partisipatif, inklusif, dan berorientasi pada hasil, demi terwujudnya Agam Madani yang Maju, Adil, dan Sejahtera. (MC Agam/Andri)