- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:55 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Selasa, 17 Juni 2025 | 08:12 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 245
Agam, Infopublik – Menjelang penilaian Geopark Nasional, Pemerintah Kabupaten Agam melakukan langkah konkret dengan meninjau langsung kesiapan destinasi dan infrastruktur penunjang. Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, H. Edi Busti, yang mengunjungi sejumlah titik strategis di beberapa kecamatan, Senin (9/6/2025), sebagai bentuk komitmen daerah dalam mengembangkan wisata berkelanjutan berbasis geologi dan budaya lokal.
Peninjauan dimulai dari Ambun Tanai Park Square di Kecamatan Matur, dilanjutkan ke Rumah Kerajinan Amai Setia di Kecamatan IV Koto, yang menampilkan kekayaan kriya lokal sebagai bagian dari narasi geopark. Selain berfokus pada wisata alam dan budaya, Pemkab Agam juga menaruh perhatian besar terhadap aspek inovasi dan keberlanjutan.
Salah satu sorotan utama adalah kunjungan ke alat pyrolysis karya mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) di Kecamatan IV Koto, sebuah teknologi yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar seperti bensin dan solar. Teknologi ini dinilai sangat relevan dalam memperkuat posisi Agam sebagai calon kawasan geopark dengan nilai tambah dari sisi lingkungan dan edukasi.
“Inovasi seperti pyrolysis ini menjadi bagian penting dalam pengembangan geopark yang tak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga menjawab isu lingkungan secara nyata,” ujar Edi Busti.
Kegiatan monitoring juga menyasar Sarasah Ngalau Mudiak Sungai Sariak dan Ikan Sakti Sungai Janiah di Kecamatan Baso—dua destinasi yang menyuguhkan perpaduan nilai geologis dan kearifan lokal, serta menyimpan potensi sebagai objek wisata edukatif dan spiritual.
Edi Busti menegaskan bahwa pengembangan geopark bukan hanya soal pelestarian alam, melainkan strategi jangka panjang untuk mendorong ekonomi lokal berbasis pariwisata yang inklusif dan ramah lingkungan.
“Langkah ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Agam dalam menyambut penilaian geopark. Kita ingin menjadikan geopark sebagai identitas sekaligus motor penggerak pengembangan wisata dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Kesiapan infrastruktur, keterlibatan masyarakat, dan inovasi berkelanjutan menjadi tiga komponen utama yang terus dimatangkan Pemkab menjelang penilaian. Monitoring ini sekaligus menjadi ajang evaluasi langsung terhadap sinergi antarinstansi, komunitas lokal, dan pelaku wisata. (MC Agam/Tori)