- Oleh MC KOTA PROBOLINGGO
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:42 WIB
: Ketua Dekranasda dr Evariani Audiensi dengan Arumi Bachsin, Bahas Sinergi Promosikan Daerah
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Selasa, 17 Juni 2025 | 10:45 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 170
Surabaya, Infopublik — Batik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga kendaraan strategis untuk memperkuat identitas dan ekonomi lokal. Semangat inilah yang dibawa oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin, dalam audiensi resmi dengan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, di Surabaya, Rabu (11/6/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Dekranasda Jatim itu, dr. Eva memaparkan secara rinci program unggulan bertajuk “Batik in Motion 2025”—sebuah inisiatif yang memadukan seni gerak Line Dance bertema batik dengan promosi wisata alam kawasan Gunung Bromo.
Festival ini tak sekadar seremoni atau parade busana, tapi sebuah kampanye budaya hidup yang menyentuh ruang publik dan komunitas wisata. Dengan menggandeng Universal Line Dance Indonesia, ribuan peserta akan menari bersama di pusat kota mengenakan batik khas Probolinggo, lalu mengeksplorasi keindahan Bromo sebagai simbol pertemuan budaya dan alam.
“Gerak dalam Batik, Jelajah dalam Alam adalah pesan kuat bahwa budaya kita tidak statis. Ia bergerak, hidup, dan menyatu dengan alam serta masyarakat,” ujar dr. Eva, istri Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin.
Lebih dari sekadar pertunjukan, program ini dirancang untuk memberdayakan UMKM lokal, khususnya pelaku kriya, fesyen etnik, hingga kuliner khas Probolinggo, yang akan disinergikan dalam rangkaian festival.
Arumi Bachsin menyambut baik konsep tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk hadir langsung sebagai guest star pada puncak acara Batik Line Dance Festival 2025, yang dijadwalkan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Probolinggo pada September mendatang.
“Inisiatif ini bukan hanya kreatif, tapi juga strategis. Kombinasi batik dan Bromo bisa menjadi wajah baru promosi budaya Jawa Timur yang dinamis,” kata Arumi, yang juga dikenal sebagai pegiat budaya dan figur publik nasional.
Ia menegaskan bahwa program seperti ini selaras dengan semangat Dekranasda Provinsi dalam memperkuat jejaring antar daerah serta membuka jalan lebih lebar bagi promosi budaya berbasis ekonomi kreatif.
Audiensi ini juga dimanfaatkan untuk mempersiapkan keikutsertaan Dekranasda Kota Probolinggo dalam HUT ke-45 Dekranas di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam event nasional tersebut, Jawa Timur akan membawa sejumlah produk unggulan dari kabupaten/kota melalui seleksi ketat di tingkat provinsi.
Probolinggo tak datang dengan tangan kosong. Produk-produk seperti batik, bordir, makramé, dan home décor dibawa sebagai wujud kekayaan tangan-tangan kreatif warga setempat. Sebagai penanda silaturahmi, dr. Eva juga menyerahkan cinderamata khas Probolinggo dan kuliner unggulan kepada Arumi dan jajaran pengurus Dekranasda Jatim.
Audiensi ini juga diwarnai suasana akrab ketika diketahui bahwa dr. Eva dan Arumi sama-sama berasal dari Palembang. Pertemuan ini mempererat tali koordinasi dan memperkuat peluang kolaborasi antar daerah.
“Kami berharap, ini menjadi awal dari sinergi berkelanjutan untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya. Tidak hanya di Probolinggo, tapi juga untuk Jawa Timur secara keseluruhan,” tutur dr. Eva.
“Batik in Motion 2025” bukan sekadar acara tahunan, tetapi sebuah lompatan visi. Probolinggo membuktikan bahwa promosi budaya bisa dibalut dengan kreativitas dan strategi, menyentuh pasar wisata, memperkuat UMKM, dan menjadikan batik sebagai identitas yang terus bergerak maju. (yul/pin)