- Oleh MC KOTA PROBOLINGGO
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:42 WIB
: Wakil Wali Kota Hadiri Pelantikan PWI Probolinggo Raya, Tekankan Pentingnya Literasi Media yang Cerdas
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Selasa, 17 Juni 2025 | 10:50 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 182
Mayangan, Infopublik — Dunia informasi hari ini bergerak cepat, tapi tak selalu tepat. Di tengah banjir konten yang kian deras di media sosial, masyarakat membutuhkan rujukan informasi yang tidak hanya cepat, tapi juga valid dan mendidik. Di sinilah wartawan profesional memainkan peran penting, dan momen pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya Periode 2025–2028 menjadi salah satu tonggak strategis untuk memperkuat peran tersebut.
Pelantikan yang digelar di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Rabu (11/6/2025), dihadiri oleh Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari, Bupati Probolinggo Gus Haris, serta tokoh-tokoh dari unsur pemerintah daerah, Forkopimda, dunia usaha, dan berbagai elemen masyarakat.
Wawali Ina menegaskan bahwa media harus menjadi sarana edukasi yang mencerahkan di tengah arus disinformasi. "Tantangan media saat ini bukan lagi sekadar mengejar kecepatan, tapi memastikan akurasi dan etika tetap terjaga," ucapnya.
Ia mengajak insan pers untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menghadirkan konten-konten berkualitas, yang mendorong partisipasi publik dan menyuarakan kepentingan masyarakat.
Ketua PWI Probolinggo Raya yang baru dilantik, Babul Arifandi, memperkenalkan program inovatif bernama “KOPI Pahit” (Kolaborasi dan Pengkajian Informasi Terarah). Program ini akan menjadi ruang diskusi periodik antar wartawan, akademisi, pemerintah, dan komunitas untuk membedah isu-isu penting secara mendalam dan menghasilkan rekomendasi strategis.
“Kami tidak ingin hanya jadi pengamat pasif. Lewat KOPI Pahit, PWI akan aktif memberi solusi berbasis data dan wawasan, termasuk soal pelestarian situs budaya dan pengembangan desa,” ungkap Babul.
Babul juga menyoroti pentingnya kompetensi wartawan sebagai benteng terakhir dari jurnalisme berkualitas. Saat ini, mayoritas anggota PWI Probolinggo telah memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW), sebagai bentuk pengakuan atas profesionalitas mereka di lapangan.
Pelantikan dipimpin oleh Plt Ketua PWI Jawa Timur, Machmud Suhermono, yang menekankan bahwa wartawan bukan sekadar profesi, melainkan penjaga demokrasi dan kebenaran informasi. Ia mengingatkan pentingnya jenjang UKW yang harus dijalani secara bertahap—dari dasar, madya, hingga utama.
“Kita bukan konten kreator yang main asal unggah. Kita adalah penjaga akurasi. Maka profesionalisme wartawan itu wajib dijaga lewat kompetensi dan etika,” tegas Machmud.
Bupati Probolinggo Gus Haris menegaskan bahwa wartawan PWI harus menjadi garda terdepan melawan informasi hoaks. Ia mengajak insan media untuk menjaga marwah profesi dengan terus mengedepankan kejujuran dan objektivitas.
Sebagai bentuk apresiasi dan perlindungan terhadap insan pers, dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan simbolis Kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi anggota PWI, sebagai bagian dari upaya menyejahterakan wartawan.
Pelantikan PWI ini bukan hanya formalitas, melainkan momentum untuk membangun ekosistem media yang sehat, kuat, dan adaptif terhadap zaman. Sinergi antara pemerintah dan pers menjadi titik penting dalam menjaga kesehatan ruang publik informasi, di mana masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar, berimbang, dan mencerahkan.
Dengan semangat kolaborasi dan visi yang kuat, PWI Probolinggo Raya 2025–2028 siap menjawab tantangan zaman—menjadi jurnalis yang tak hanya melaporkan, tapi juga membentuk masa depan.(yul/pin)