- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:53 WIB
: PPU Gandeng Investor Korea Selatan, Investasi Rp300 Miliar Pacu Sektor Pertanian Babulu.(Dok.DiskominfoPPU)
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Kamis, 12 Juni 2025 | 13:39 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 251
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah strategis untuk menggenjot sektor pertanian di wilayahnya dengan menggandeng investor asal Korea Selatan, PT Informasi Geo Sistem (IGS).
Kerja sama ini melibatkan investasi senilai Rp300 miliar dan diharapkan mampu mentransformasi sektor pertanian di Babulu.
Menurut Bupati PPU Mudyat Noor, pihaknya komitmen untuk meningkatkan sektor pertanian, mengingat PPU merupakan salah satu lumbung pangan utama di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Ini adalah langkah awal yang sangat positif sekaligus komitmen kuat kami dalam rangka peningkatan sektor pertanian di Kabupaten PPU," ujar Mudyat, usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Vice President PT IGS, Jason Byun, di Jakarta pada Rabu,(11/6/2025).
Mudyat menegaskan, kerja sama itu ke depan tidak hanya akan fokus pada sektor pertanian, namun ke sektor lain seperti pengembangan pariwisata dan pengairan di pedesaan PPU.
Ia juga menjelaskan bahwa kerja sama itu merupakan bagian dari program hibah Pemerintah Korea Selatan untuk pengembangan sektor pertanian dan pangan di Indonesia melalui Kementerian Pertanian. "Rencananya, selain di Kecamatan Babulu, pengembangan juga akan dilakukan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, dan hibah dari Korea ini diharapkan dapat segera terealisasi," jelasnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten PPU, Ade Rianto Embongbulan, menjelaskan bahwa PT IGS adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Korea Selatan yang menerima dana hibah tersebut, dengan pelaksanaan kegiatan selama tiga tahun.
"Bapak Bupati sangat mendukung kerja sama ini dan berharap tidak hanya terbatas pada smart farming, tetapi juga bisa merambah potensi lain di PPU, seperti perikanan dan pengembangan kampung nelayan modern. Kami berharap paling tidak akhir 2026 sudah dapat terealisasi hingga tahun 2029 mendatang," ungkap Ade.
Sementara itu, Jason Byun, Vice President PT IGS, memaparkan program kerja perusahaannya dalam kerja sama sektor pertanian.
Ia mengatakan, bahwa inisiatif itu merupakan bagian dari kontribusi Pemerintah Korea Selatan untuk mendukung pembangunan global, khususnya di sektor pertanian dan pedesaan.