- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Survei penetapan areal lokasi percontohan budidaya rumput laut di Kabupaten Gorontalo Utara. (Foto Yanto)
Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 15 Juni 2025 | 05:24 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 8K
Gorontalo Utara,InfoPublik –Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo melalui Tim Teknis Bidang Perikanan Budidaya dan PDSPKP melaksanakan survei penetapan areal lokasi percontohan budidaya rumput laut di Kabupaten Gorontalo Utara.
Kegiatan itu dilakukan di Desa Popalo Kecamatan Anggrek dan Desa Botungobungo Kecamatan Kwandang,.
"Survei ini melibatkan kelompok pembudidaya rumput laut setempat serta pihak-pihak terkait untuk memastikan lokasi yang dipilih memenuhi aspek teknis dan lingkungan," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Fahrul Amlain, Sabtu (14/6/2025).
Fahrul mengatakan, Provinsi Gorontalo memiliki potensi budidaya rumput laut seluas 4.859,98 hektar (Ha), yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, usaha budidaya saat ini masih menghadapi kendala seperti minimnya pengetahuan pembudidaya tentang teknik budidaya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), kurangnya sarana prasarana penunjang, serta masalah lingkungan akibat penggunaan bahan non-ramah lingkungan seperti botol plastik bekas sebagai pelampung.
Fahrul juga mengungkapkan percontohan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik budidaya yang lebih baik, ramah lingkungan, dan sesuai dengan zonasi pemanfaatan ruang laut. Selain itu, lokasi percontohan diharapkan dapat menjadi kebun bibit rumput laut guna mengatasi kekurangan bibit pada musim tertentu.
Lokasi percontohan seluas 1 Ha di setiap desa akan dibagi menjadi 4 kotak berukuran 50 x 50 meter, dengan jenis rumput laut Eucheuma cottonii yang dibudidayakan.
Beberapa inovasi yang akan diterapkan antara lain:
1. Penggunaan pelampung ramah lingkungan berbahan High Density Polyethylene (HDPE) untuk mengurangi pencemaran mikro plastik.
2. Penerapan jarak tanam dan berat bibit optimal pada tali ris untuk meningkatkan produktivitas.
3. Estimasi produksi bibit sebanyak 2,6 ton/Ha pada awal tanam dan 7,8 ton/Ha setiap bulannya.
DKP Provinsi Gorontalo berharap kegiatan percontohan ini dapat menjadi model bagi pembudidaya rumput laut di daerah lain.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, budidaya rumput laut di Gorontalo diharapkan dapat berkembang secara berkelanjutan, meningkatkan produksi, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Agro Maritim yang sejalan dengan visi misi Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung perekonomian daerah.
Fahrul Amlai menyatakan bahwa penetapan lokasi percontohan ini menjadi langkah awal dalam membangun sistem budidaya rumput laut yang berdaya saing.
"Kami ingin menunjukkan kepada para pembudidaya bahwa dengan pendekatan teknis yang tepat dan pemanfaatan inovasi ramah lingkungan, produktivitas bisa meningkat tanpa merusak ekosistem. Ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang kami dalam mendorong kemandirian benih dan pengembangan kawasan budidaya yang berkelanjutan," ujar Fahrul. (mcgorontaloprov/yanto)