- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara, Budi Toffi. Foto : Iren
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 16 Juni 2025 | 08:20 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 290
Langgur, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) bergerak aktif menata Pantai Ngiarvarat sebagai lokasi utama Sail to Indonesia 2025 dan Festival Pesona Meti Kei.
Penataan kawasan melibatkan berbagai elemen, mulai dari Pramuka, komunitas lokal, hingga akademisi, dengan tujuan menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menurut Sekretaris Dinas Pariwisata Malra, Budi Toffi, persiapan sudah dimulai sejak dua pekan lalu. “Kami membersihkan dan menata kawasan dengan dukungan Kwarcab Pramuka, komunitas Ohoidertawun, Politeknik Perikanan Negeri Tual, serta masyarakat setempat,” ungkapnya di Pantai Ngiarvarat, Kabupaten Malra, Sabtu (14/6/2025).
Pemkab menggunakan konsep pariwisata regeneratif yang berlandaskan tiga pilar utama: planet (lingkungan), people (masyarakat), dan prosperity (kesejahteraan ekonomi). “Kami tidak hanya membangun untuk agenda sesaat, tetapi jangka panjang; destinasi ini dikembangkan secara bertanggung jawab tanpa merusak ekosistem,” tegas Budi.
Beberapa langkah konkret yang telah dilaksanakan meliputi:
Terkait dengan Pantai Ngiarvarat sempat terbengkalai, ia menegaskan hal tersebut tidak tepat. “Justru ini proyek besar dengan pendekatan berkelanjutan sejak kepemimpinan Bupati Muhamad Thaher Hanubun,” ujarnya.
Selain itu, untuk mengurangi tekanan pada destinasi utama yang lebih padat, Pemkab mendorong pengalihan kunjungan ke Ngiarvarat. “Kita tidak boleh bertumpu pada satu titik karena bisa merusak lingkungan. Pantai Ngiarvarat adalah solusi untuk pariwisata yang lebih seimbang,” tambah Budi.
Pemkab juga melibatkan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, koperasi, serta swasta.
Kolaborasi ini ditujukan agar wisatawan mendapatkan pengalaman menyeluruh mulai dari melihat, menikmati, hingga membeli produk lokal.
“Kami ingin Ngiarvarat tidak hanya indah, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekarang dan masa depan,” pungkas Budi.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun