- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
: Penamatan TK Santa Maria Fatima Kelapa Lima di Gedung Vertenten Merauke, Sabtu (14/6/2025) (Dok.Foto: mcmerauke/ngr)
Oleh MC KAB MERAUKE, Senin, 16 Juni 2025 | 09:47 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 229
Merauke, InfoPublik - Wakil Gubernur Papua Selatan Paskalis Imadawa menyatakan, tantangan pendidikan di Papua cukup kompleks sehingga perlu kekuatan dan elaborasi.
Hal itu disampaikan Paskalis, saat menghadiri pelepasan siswa-siswi kelas B TK Santa Maria Fatima Kelapa Lima di Gedung Vertenten Merauke, Sabtu (14/6/2025).
Menurut Paskalis, sejumlah tantangan di dunia pendidikan antara lain pertama, akses anak-anak ke sekolah, makan atau tidak sebelum ke sekolah. Akses kebutuhan pokok guru dan anak sekolah harus dipenuhi. Kedua, kualitas pendidikan yakni kualitas anak harus baik, kualitas keluarganya harus baik, dan juga kualitas tenaga pendidik. "Ini perlu dilihat, lantaran membuat saat ini kita banyak berjalan mundur bukan berjalan maju," katanya.
Ketiga, kurikulum tidak relevan dengan kondisi rill ini merupakan tantangan terberat khusus di Papua. Untuk itu, kekuatan dan elaborasi perlu disatukan untuk menyuarakan bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan konteks daerah. Paskalis mengatakan, ketidak relevan kurikulum ini membunuh bukan mensejahterakan anak-anak didik khusus di Papua. Tak hanya itu, sistem digitalisasi yang diterapkan di dunia pendidikan khususnya di Papua terkesan dipaksakan. "Tiga hal ini perlu kita perhatikan secara bersama kedepan," katanya.
Ia menegaskan, pemerintah kabupaten perlu melihat hal ini, jangan dipandang sebelah mata,mulai dari pendidikan dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Karena itu, kedepannya perlu bersinergi membangun pendidikan di Papua. Pembagian kewenangan antara kabupaten dan provinsi perlu dikaji dan tinjau kembali.
Paskalis meminta kepada para orangtua dan para pejabat pemerintah bahwa saat ini perlu cemas dalam menyiapkan generasi muda didunia pendidikan guna menghadapi Indonesia emas di 2045 nanti.
"Jika tidak ada kecemasan saat ini, maka anak-anak kita tidak bisa memasuki Indonesia emas 2045 mendatang,"ujarnya.
Pada kesempatan itu, Paskalis memutuskan bahwa setiap anak yang mendaftar dan masuk ke TK Santa Maria Fatima Kelapa Lima, seluruh biayanya dibebaskan.
Selain itu, dia akan membiayai seragam sekolah dan biaya buku serta alat tulis anak-anak yang masuk di TK tersebut.(McMrk/02/Ngr)