- Oleh MC KOTA PROBOLINGGO
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:42 WIB
: Wali Kota Aminuddin Terima Kunjungan FKUB, Apresiasi Komitmen Jaga Kerukunan dan Moderasi Beragama
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Selasa, 17 Juni 2025 | 13:59 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 219
Kanigaran, Infopublik – Komitmen menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama kembali ditegaskan Pemerintah Kota Probolinggo. Hal ini tampak dalam kunjungan resmi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo ke kediaman Wali Kota dr. Aminuddin, Senin (16/6/2025), yang dihadiri oleh Ketua FKUB H. Ahmad Hudri beserta seluruh jajaran pengurus.
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut menjadi ruang strategis penyampaian hasil Rapat Kerja FKUB Tahun 2025, berupa rekomendasi penting guna memperkuat nilai toleransi dan memperluas ruang inklusivitas sosial di Kota Bayuangga.
Ketua FKUB menyampaikan sejumlah usulan yang berorientasi pada penguatan kerukunan umat beragama dan upaya konkret mencegah potensi konflik berbasis keyakinan. Salah satunya adalah pelaksanaan doa lintas agama dalam kegiatan resmi Pemkot sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman dan penguatan semangat persaudaraan.
Tak hanya itu, FKUB juga merekomendasikan penyediaan lahan pemakaman inklusif untuk masyarakat non-Muslim, pembangunan Rumah Moderasi Beragama sebagai pusat edukasi lintas iman, hingga gagasan penyelenggaraan Festival Budaya Lintas Agama secara berkala.
“Kami ingin Kota Probolinggo tidak hanya dikenal sebagai kota maju secara infrastruktur, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai sosial kemanusiaan,” ujar H. Ahmad Hudri.
Selain itu, FKUB menyoroti perlunya penguatan komunikasi antar tokoh agama, serta keterlibatan mereka dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif di tengah masyarakat—terutama di kalangan generasi muda.
Menanggapi rekomendasi tersebut, Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi FKUB. Ia menegaskan bahwa rekomendasi yang disampaikan sejalan dengan visi besar pemerintah kota: membangun Probolinggo yang inklusif, toleran, dan damai.
“Ini bukan hanya soal keberagaman, tetapi tentang bagaimana keberagaman itu menjadi kekuatan bersama. Saya menyambut positif semua usulan FKUB dan akan mengoordinasikannya dengan perangkat daerah untuk ditindaklanjuti secara teknis,” ungkapnya.
Aminuddin menekankan bahwa membangun kota bukan hanya dari sisi fisik, melainkan juga dari sisi peradaban dan etika sosial, yang justru menjadi penopang keberlanjutan pembangunan jangka panjang.
Kunjungan ini mempertegas bahwa FKUB bukan sekadar forum dialog keagamaan, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial dan kelangsungan pembangunan. Keberadaan forum ini menjadi penting, terutama di tengah dinamika kehidupan multikultural dan tantangan radikalisme yang masih membayangi.
“FKUB adalah garda depan dalam membangun dialog antarumat beragama yang sehat, terbuka, dan berbasis nilai-nilai kemanusiaan. Kolaborasi seperti ini harus terus kita rawat,” tutup Wali Kota.
Dengan semangat sinergi dan komitmen bersama, rekomendasi FKUB diharapkan segera bertransformasi menjadi program konkret yang menyentuh kehidupan masyarakat, memperkuat fondasi Kota Probolinggo sebagai ruang hidup yang damai, inklusif, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan lintas batas keyakinan. (yul/pin)