- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 19 Juni 2025 | 16:41 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 319
Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, mendampingi Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam kunjungan kerja ke Jalan Tol Trans Sumatra ruas Pekanbaru–Dumai KM 45, Kamis (19/6/2025).
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam membahas konektivitas jalan tol antarprovinsi dan penguatan potensi ekonomi Riau.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Wahid menekankan pentingnya percepatan pembangunan ruas tol lanjutan Pekanbaru–Rengat–Jambi. Menurutnya, konektivitas antarwilayah di Pulau Sumatera sangat menentukan pertumbuhan ekonomi kawasan secara menyeluruh.
“Posisi geografis Riau yang berada di jantung Sumatera menjadikannya simpul strategis arus logistik dan mobilitas orang. Riau juga menjadi salah satu jalur perdagangan internasional dengan intensitas pelayaran mencapai 120.000 kapal per tahun,” ungkap Gubernur.
Gubernur Wahid turut menjelaskan keterlibatan Riau dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang tengah dijajaki bersama pemerintah Prancis. Salah satu lokasi proyek adalah Pulau Rangsang, yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
“Pulau ini memiliki potensi strategis bagi ekspor energi hijau dan pengembangan kerja sama kawasan,” tambahnya.
Dalam bidang ketenagalistrikan, Gubernur mengungkapkan bahwa PT PLN merencanakan pembangunan gardu induk di Perawang pada 2034, sebagai bagian dari rencana ekspor listrik ke Malaysia. Hal ini akan memperkuat posisi Riau sebagai pusat distribusi kelistrikan di Sumatera.
Sementara itu, di sektor ekonomi, Gubernur menyebutkan bahwa Riau masih didominasi oleh sektor perkebunan, industri, dan migas. Komoditas seperti kelapa, sawit, dan karet menjadi andalan utama, ditambah keberadaan industri besar seperti April Group.
“Dari sisi migas, saat ini kami tengah mengeksplorasi dua sumur besar, Gulamo dan Kelok, dengan metode pengeboran nonkonvensional. Jika optimal, potensi produksinya bisa mencapai satu juta barel per hari,” jelas Wahid.
Ia juga menyinggung potensi pariwisata di kawasan Bono, Sungai Kampar, yang dikenal dengan fenomena gelombang pasang unik dan menjadi daya tarik wisata lokal maupun internasional.
Mengakhiri paparannya, Gubernur Abdul Wahid menegaskan perlunya sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Ia optimistis ekonomi Riau dapat tumbuh di atas 5 persen pada 2025 jika didukung infrastruktur dan investasi strategis.
(Mediacenter Riau/ns)