Transfer ke Daerah Naik, Belanja Negara di Riau Tetap Terkontraksi

:


Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 19 Juni 2025 | 17:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 282


Pekanbaru, InfoPublik – Kinerja belanja negara di Provinsi Riau hingga 31 Mei 2025 menunjukkan perkembangan positif pada pos Belanja Transfer ke Daerah, yang tumbuh sebesar 7,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau, Heni Kartikawati, menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 5,35 persen serta lonjakan signifikan pada Dana Bagi Hasil (DBH) yang mencapai 20,80 persen.

“Kenaikan ini memberikan dorongan fiskal penting bagi pemerintah daerah di Riau untuk memperkuat program pembangunan dan pelayanan publik, di tengah tren kontraksi pada pos belanja lainnya,” ujar Heni melalui keterangan pers yang diterima, Kamis (19/6/2025).

Meski demikian, secara keseluruhan, belanja negara di Riau hingga akhir Mei 2025 tercatat sebesar Rp11,26 triliun, mengalami penurunan 2,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi pada Belanja Pemerintah Pusat yang menyusut hingga 25,86 persen akibat pemangkasan pagu anggaran.

Sementara itu, belanja untuk pegawai dan bantuan sosial masih mencatatkan pertumbuhan, menjadi penyangga penting dalam menjaga stabilitas fiskal regional.

Di sisi pendapatan, Provinsi Riau berhasil meraih pendapatan negara sebesar Rp10,45 triliun, atau tumbuh signifikan sebesar 52,14 persen dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini terutama ditopang oleh lonjakan penerimaan dari pajak lainnya yang naik sebesar 33.612 persen, serta Bea Keluar yang meningkat 821,75 persen secara tahunan.

Namun, pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPh) mengalami kontraksi 2,11 persen, yang berdampak pada kinerja pajak secara keseluruhan. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami penurunan 3,97 persen, hanya mencapai Rp533,79 miliar.

Sektor kepabeanan mencatatkan kinerja paling mencolok, dengan capaian 222,98 persen dari target tahunan atau setara Rp4,26 triliun. Hal ini menjadikan Bea Cukai sebagai tulang punggung pendapatan negara di wilayah Riau.

Secara makro, geliat ekonomi regional Riau tetap terjaga, meskipun neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) daerah kembali mengalami defisit sebesar Rp806,33 miliar. Kondisi ini berbalik dari bulan sebelumnya yang sempat mencatatkan surplus.

“Dari sektor eksternal, nilai ekspor Riau tetap tinggi, mencapai USD 7,93 miliar, dengan dominasi 97,78 persen dari sektor industri pengolahan. Sementara impor tercatat sebesar USD 0,71 miliar, sebagian besar berupa bahan baku dan penolong,” ungkap Heni.

Dari sisi harga, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,78 persen (mtm) pada Mei 2025, dipicu oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit.

(Mediacenter Riau/sa)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:16 WIB
Gubernur Riau Terima Penghargaan Prestisius di Ajang Baznas Awards 2025
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:19 WIB
Dari Pelalawan, Program Jelajah Anak Riau Serukan Stop Perundungan
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:43 WIB
Gubernur Riau Dinobatkan sebagai The Best Governor in Green Environment
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:33 WIB
Polda Riau Gagalkan Peredaran 121 Kg Sabu, Selamatkan Jutaan Jiwa
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:31 WIB
Bunda PAUD Riau: Gadget Ibarat Pisau Bermata Dua bagi Anak
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:28 WIB
Pacu Jalur Kuansing 2025: 1,6 Juta Wisatawan Ramaikan Festival Budaya
-->