- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:59 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:31 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 42
Pelalawan, InfoPublik – Suasana di TK Taruna Andalan, Kabupaten Pelalawan, Riau, tampak lebih meriah pada Rabu (27/8/2025). Anak-anak menyambut dengan senyum dan lambaian tangan ketika Bunda PAUD Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, bersama Bunda PAUD Pelalawan, Sella Pitaloka, hadir dalam kunjungan khusus.
Kunjungan tersebut tidak sekadar seremoni, melainkan membawa pesan penting tentang peran gawai (gadget) dalam tumbuh kembang anak serta urgensi pendidikan pada masa usia emas (golden age) sebagai bagian dari program Wajib Belajar 13 Tahun.
Dalam Seminar Parenting bertema “Gadget: Sahabat atau Tantangan dalam Tumbuh Kembang Anak – Bersama Kita Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun”, Henny menegaskan bahwa pendidikan prasekolah selama satu tahun bukan hanya pelengkap, melainkan fondasi penting dalam kehidupan anak.
“Satu tahun prasekolah itu adalah pondasi kehidupan anak-anak. Fase itu adalah golden age di mana otak anak berkembang dengan sangat pesat,” kata Henny di hadapan para orang tua.
Ia menjelaskan, pemerintah tengah mendorong program wajib belajar 13 tahun yang mencakup satu tahun pendidikan prasekolah. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi bagian dari sosialisasi agar masyarakat semakin memahami pentingnya pendidikan sejak dini.
Selain pendidikan, Henny juga menyoroti penggunaan gadget di usia anak-anak. Ia menyebut gadget sebagai “pisau bermata dua” yang bisa membawa manfaat, namun juga berisiko jika tidak digunakan secara bijak.
“Kalau di tangan ibu-ibu, pisau bisa dipakai memotong sayur. Tapi di tangan anak-anak yang belum punya keterampilan, bisa berbahaya. Begitu pula gadget. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan membahayakan anak,” tegasnya.
Henny berharap para orang tua lebih bijak dalam mengenalkan teknologi kepada anak. Ia juga mengapresiasi kehadiran narasumber Fredy Faldi yang memberikan materi terkait tantangan penggunaan gadget di masa prasekolah.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kerja sama antara sekolah dan keluarga dalam mendidik anak. “Kalau hanya sekolah yang mendidik sementara di rumah tidak ada visi yang sama, hasilnya tidak akan maksimal. Maka penting adanya sinergi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Henny juga memuji fasilitas TK Taruna Andalan yang dinilai sudah cukup lengkap dan edukatif. “Saya bangga melihat sekolah ini. Tong sampahnya sudah dipilah antara organik dan anorganik, ada kebun hidroponik, dan berbagai sarana edukatif lainnya. Ini bisa jadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Riau,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/ns)