- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:30 WIB
: Disdikbud Batang Luncurkan Buku Ngangsu Kawruh Basa Jawa Kelas 4,5,6 di Aula Hotel Dewi Ratih Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:35 WIB - Redaktur: Untung S - 218
Batang, InfoPublik – Dalam upaya melestarikan warisan budaya sekaligus membentuk karakter siswa berbasis kearifan lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang secara resmi meluncurkan Pangkur Mulok (Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD).
Peluncuran itu dilakukan bersamaan dengan Focus Group Discussion (FGD) Bahan Ajar Muatan Lokal Bahasa Jawa (Ngangsu Kawruh) dan peluncuran buku Ngangsu Kawruh Basa Jawa di Aula Hotel Dewi Ratih Batang, Kamis (26/6/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Batang, Yulianto, menjelaskan bahwa kurikulum muatan lokal SD Batang ini dirancang dengan tiga pilar utama: Budaya dan Lingkungan, Pendidikan Dasar Kewirausahaan, dan Bahasa Jawa. “Ini adalah langkah nyata kami untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya Jawa sekaligus mempersiapkan generasi muda yang mencintai tradisinya sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, meski saat ini baru diterapkan di tingkat SD, tidak menutup kemungkinan kurikulum ini akan dikembangkan hingga jenjang SMP.
Wakil Bupati Batang, Suyono, dalam sambutannya menekankan pentingnya implementasi nyata dari Pangkur Mulok di lapangan. “Muatan lokal bukan sekadar teori di kelas, tetapi harus benar-benar membentuk karakter siswa. Anak-anak harus tumbuh dengan rasa bangga terhadap budaya Batang,” tegasnya.
Ia berharap, melalui kurikulum ini, siswa tidak hanya memahami tradisi lokal secara akademis, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peluncuran itu juga menjadi bagian dari strategi pelestarian tradisi Kabupaten Batang di tengah arus modernisasi. Dengan pendekatan pembelajaran yang kontekstual, seperti pengenalan tata krama Jawa (unggah-ungguh) dan kearifan lingkungan, pengembangan karakter siswa Batang diharapkan dapat berjalan seimbang antara kecerdasan intelektual dan kecintaan pada budaya.
Kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan guru, kepala sekolah, dan pemangku kepentingan pendidikan se-Kabupaten Batang. Ke depan, Disdikbud Batang berkomitmen untuk terus menyempurnakan kurikulum ini dengan melibatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk praktisi budaya dan masyarakat. (MC Batang, Jateng/Ardhy/Sri Rahayu)