Kafilah Bengkalis Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQ Riau 2025

Bengkalis, InfoPublik – Sebanyak 1.500 peserta pawai ta’aruf dari Kabupaten Bengkalis turut memeriahkan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Provinsi Riau 2025, yang resmi dibuka pada Sabtu (28/6/2025).

Meski tidak masuk dalam kategori penilaian, para peserta tetap tampil maksimal demi menyukseskan ajang religi tahunan tersebut.

Gubernur Riau H. Abdul Wahid secara langsung melepas rombongan pawai ta’aruf di depan Wisma Daerah Sri Mahkota, Jalan Antara, Bengkalis. Rute pawai dimulai dari Jalan Antara dan berlanjut ke Jalan Ahmad Yani, Jalan Hangtuah, Jalan Pattimura, dan berakhir di Lapangan Tugu Bengkalis.

Pawai diawali oleh kafilah Kabupaten Bengkalis yang berada di urutan pertama. Barisan ini meliputi marching band, spanduk bertema MTQ, bendera merah putih, bendera daerah, foto pimpinan daerah, manggar, serta penampilan bujang dan dara Bengkalis.

Selanjutnya, tampak barisan pejabat dan tokoh masyarakat Kabupaten Bengkalis yang turut serta, di antaranya:

Sekretaris Daerah (Sekda), asisten, staf ahli bupati beserta istri/suami, Kepala OPD dan jajaran pejabat eselon III, IV, serta jabatan fungsional, Direktur RSUD Bengkalis dan Mandau beserta pendamping, Kabag sekretariat, pejabat Setwan, camat, lurah, dan kepala desa se-Kabupaten Bengkalis, Kepala sekolah dari tingkat TK/RA hingga SMA/SMK/MA, serta kepala UPT dan kepala puskesmas.

Pawai juga diramaikan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis, mobil hias, kelompok kompang, kafilah Kementerian Agama (Kemenag), serta parade asmaul husna, bujang selempang, dan gadis bertudung.

Di barisan belakang, tampil perwakilan dari kecamatan se-Kabupaten Bengkalis, pendamping desa, BKMT, gerakan pramuka, atraksi reog dan pencak silat, serta ditutup oleh iring-iringan mobil ambulans sebagai simbol kesiapsiagaan.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis menunjukkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Riau 2025, baik melalui kehadiran langsung jajaran pejabat, maupun semangat peserta dalam memeriahkan pawai ta’aruf.

Momen ini menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat syiar Islam, dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas.