- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Mahasiswa KKN UGM-UNPATTI Gandeng DLH Maluku Tenggara Atasi Masalah Sampah Pesisir. Foto :Anastasia Meza
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 30 Juni 2025 | 06:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 340
Langgur, InfoPublik — Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tenggara.
Dalam rangka menjawab tantangan pengelolaan sampah yang krusial bagi kelestarian ekosistem pesisir Kepulauan Kei.
Koordinator Klaster Pertanian, Perikanan, dan Agroteknologi (Klaster Agro) serta Klaster Sains dan Teknologi (Klaster Saintek), Anastasia Meza, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengadakan pertemuan strategis dengan DLH Maluku Tenggara pada Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, program ini bertujuan menyinergikan gerakan lingkungan mahasiswa dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Kami memiliki dua program utama, yaitu kampanye mobilisasi masyarakat melalui gerakan Bersih Pesisir di Ohoi Rumadian dan Ohoi Debut, serta pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS) di Ohoi Debut sebagai model percontohan pengelolaan sampah komunal,” ungkap Anastasia di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (29/6/2025).
Anastasia menambahkan, masukan dari DLH memperkaya konsep yang dirancang. “Kami tidak hanya ingin membangun fasilitas fisik, tetapi juga membangun sistem sosialnya. Pendekatan kami ganda: aksi bersih-bersih sebagai pemicu kesadaran, dan TPS sebagai solusi konkret, keduanya didukung edukasi berkelanjutan kepada warga,” jelasnya.
Pertemuan ini menjadi penanda dimulainya kolaborasi sinergis antara akademisi dan pemerintah daerah. Program KKN ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga meletakkan fondasi bagi sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang mandiri dan berkelanjutan di Maluku Tenggara.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Tenggara, Corneles Rettob, menyampaikan apresiasi tinggi serta masukan konstruktif terhadap rencana tersebut. Corneles menekankan pentingnya aksi fisik yang diimbangi dengan perubahan pola pikir masyarakat.
"Inisiatif seperti Bersih Pesisir sangat kami dukung. Namun, kunci keberhasilannya terletak pada keberlanjutan, dan itu hanya bisa dicapai melalui edukasi," tegas Corneles Rettob. "Perubahan perilaku dalam memilah dan mengurangi sampah rumah tangga adalah inti dari program lingkungan. DLH siap mendampingi mahasiswa untuk memperkuat aspek edukasi ini."
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Stefen Lefmanut, menambahkan bahwa diskusi teknis akan terus dilanjutkan. Pihak DLH membuka peluang kolaborasi lebih mendalam, termasuk pendampingan teknis dan dukungan fasilitas agar pembangunan TPS sesuai dengan standar dan kebutuhan lokal.
(MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)