Pemkab Lumajang Edukasi Warga soal Leptospirosis, Antisipasi Dini di Tengah Peralihan Musim

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 3 Juli 2025 | 05:30 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K


Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap leptospirosis, penyakit menular yang berpotensi meningkat saat peralihan musim hujan ke kemarau.

Data terbaru mencatat, sejak Januari hingga awal Juli 2025, terdapat 22 kasus leptospirosis di Lumajang. Seluruh pasien berhasil sembuh, namun tren ini tetap menjadi perhatian serius bagi Pemkab dalam menjaga keselamatan dan kesehatan warga.

“Pemerintah hadir bukan hanya saat mengobati, tapi juga dalam upaya pencegahan. Kami terus mendorong literasi kesehatan agar masyarakat memahami bahaya leptospirosis dan cara menghindarinya,” tegas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang Marshall Trihandono saat dikonfirmasi, Selasa (2/7/2025).

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar melalui air tercemar urine hewan, utamanya tikus. Aktivitas di lingkungan lembap dan genangan tanpa alat pelindung diri seperti sepatu boot atau sarung tangan karet meningkatkan risiko paparan.

Melalui berbagai kanal komunikasi publik, Pemkab Lumajang terus mengimbau warga untuk Menjaga kebersihan lingkungan, Menghindari genangan air saat beraktivitas, Menggunakan APD saat bekerja di area berisiko, serta segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam, nyeri otot, atau sakit kepala.

Pendekatan komunikasi risiko berbasis komunitas juga terus diperkuat, mengingat leptospirosis bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi tantangan bersama dalam menjaga lingkungan yang sehat dan aman.

“Penyakit ini bisa dicegah jika warga memahami pola penularan dan melakukan langkah perlindungan sejak awal. Di sinilah pentingnya peran bersama antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Marshall.

Sebagai perbandingan, tahun 2024 lalu tercatat 24 kasus leptospirosis. Penurunan jumlah kasus di tahun ini menjadi bukti efektivitas pendekatan promotif dan preventif yang dijalankan, namun kewaspadaan tetap menjadi kunci. (MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Trantibum Adalah Fondasi Pembangunan dan Kesejahteraan
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Cegah Risiko Terserang Penyakit, SMA 1 Bandar di Batang Gelar CKG
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:08 WIB
Penyuluh KUA Rowokangkung Harumkan Nama Lumajang di Ajang Penais Award 2025
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:03 WIB
WBS Jadi Mekanisme Penting, Pemkab Lumajang Perkuat Pengawasan Gratifikasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
-->