- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 7 Juli 2025 | 05:20 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 150
Pekanbaru, InfoPublik — Gubernur Riau, Abdul Wahid, resmi menyandang gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang ditabalkan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Prosesi sakral ini digelar di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Sabtu (5/7/2025).
Gubernur Abdul Wahid menyampaikan rasa syukur dan haru atas gelar kehormatan tersebut. Menurutnya, gelar adat ini memiliki makna mendalam yang sarat dengan tanggung jawab moral dan sosial.
“Dengan hati yang tulus dan penuh haru, saya menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang telah ditabalkan kepada saya hari ini. Gelar ini bukan sekadar penghormatan, melainkan amanah yang amat besar,” ujarnya.
Ia menegaskan, gelar adat bukan sekadar membawa nama pribadi, tetapi juga memikul harapan besar masyarakat Riau.
“Sebab di balik gelar tersemat harapan, dan di balik nama tergambar kepercayaan adat kepada seorang pemimpin. Saya mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Adat Melayu Riau, para datuk, dan seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan ini,” tambahnya.
Dengan gelar Datuk Seri Setia Amanah, Abdul Wahid berkomitmen menuntun pembangunan Riau agar tetap selaras dengan budaya dan nilai-nilai adat.
“Gelar ini bermakna setia kepada janji, teguh memegang amanah, dan tidak berpaling dari marwah negeri. Tunjuk ajar Melayu berkata, pemimpin itu bukan untuk dianggungkan, melainkan untuk melindungi. Bukan untuk disanjung, tetapi untuk menuntun. Itulah jalan yang ingin saya tempuh: memimpin dengan keteladanan, bukan dengan kekuasaan,” tegasnya.
Abdul Wahid juga menekankan pentingnya pembangunan yang berpijak pada akar budaya dan nilai-nilai agama. Hal ini selaras dengan visi “Riau Berdelau”, yaitu Riau yang Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis, dan Maju.
“Budaya Melayu adalah identitas dan kekuatan kita, sementara nilai agama menjadi penopang moral dan etika pemerintahan. Keduanya harus berjalan beriringan agar pembangunan memiliki arah yang jelas dan tidak tercerabut dari jati diri,” jelasnya.
Lebih dari sekadar gelar, penabalan ini juga menjadi pengingat untuk selalu menjaga kehormatan dan martabat negeri. Abdul Wahid mengajak seluruh masyarakat Riau untuk bergandeng tangan merawat warisan budaya dan membangun daerah secara berkelanjutan.
“Kami tegaskan melalui tagline ‘Riau Rumah Rumpun Melayu’. Merawat tuah, menjaga marwah, Takkan Melayu hilang di bumi,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)