Tradisi Meminyaki Anak Yatim di HSU Warnai Peringatan 10 Muharram

Amuntai, InfoPublik- Peringatan Hari Asyura atau hari ke-10 pada bulan Muharram di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tak hanya identik dengan puasa sunnah dan pembuatan bubur Asyura. Masyarakat HSU memiliki tradisi turun-temurun yang unik, yakni mengusap kepala anak yatim dengan minyak, sambil memberikan santunan berupa uang maupun makanan.

Tradisi meminyaki anak yatim yang dihadiri sekitar 150 anak yatim dari berbagai desa ini digelar di Desa Palimbang Sari, Kecamatan Haur Gading, pada.Minggu (6/7/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan sekaligus wujud kepedulian terhadap anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya.

Warga pun antusias berdatangan untuk mengusapkan minyak rambut ke kepala anak yatim sambil menyerahkan santunan.

Selain donasi langsung, panitia juga membuka rekening khusus untuk menampung sumbangan dari para donatur.

Hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) HSU, Murniati Sahrujani, serta Wakil Ketua TP PKK HSU, Mayang Melani Hero Setiawan, beserta jajaran pengurus TP PKK lainnya.

Murniati Sahrujani, berharap tradisi ini tetap dijaga dan dilestarikan karena memiliki nilai sosial dan spiritual yang tinggi.

"Menyantuni anak yatim jangan hanya pada Hari Asyura atau hanya pada 10 Muharram saja, tapi untuk seterusnya agar kita terus memperhatikan dan mengasihi anak yatim," ujar dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di beberapa tempat lain di Kabupaten HSU, seperti di Desa Pihaung, Kecamatan Haur Gading, dan sejumlah desa lainnya.

(Diskominfosandi/Putra/Editor Tim)