- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Bupati Maluku Tenggara,Muhamad Thaher Hanubun. foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 7 Juli 2025 | 13:39 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 554
Langgur, InfoPublik — Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, mengimbau masyarakat yang tinggal di luar daerah agar lebih bijak dalam menyikapi dinamika sosial yang terjadi di daerah asal. Ia menekankan bahwa komentar yang tidak didasarkan pada pemahaman konteks lokal berpotensi memperkeruh suasana.
"Kalau tidak mengerti, tidak tahu tentang masalah yang terjadi di Maluku Tenggara, saya mohon untuk tidak memberikan komentar," ujar Muhammad Thaher Hanubun di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, derasnya arus opini di media sosial sering kali memicu distorsi informasi. Banyak narasi yang muncul dari pihak-pihak di luar daerah yang dinilai tidak memahami kondisi lapangan secara utuh.
“Banyak orang di luar sana yang tidak tahu persis keadaan Maluku Tenggara, tetapi mereka seakan-akan lebih tahu dan memberikan komentar,” ungkapnya.
Bupati menegaskan, menciptakan suasana damai dan kondusif jauh lebih penting daripada menyuarakan pendapat yang tidak berdasar. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menyebarkan pesan-pesan yang menyejukkan dan menenangkan.
“Tolong berikan pesan-pesan yang sejuk, kondusif, dan damai kepada masyarakat,” imbaunya.
Dalam menyikapi persoalan sosial, ia juga menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai budaya lokal yang mengedepankan dialog. Tradisi Kei, seperti tanem (bertemu dan berdialog), dinilai sebagai cara efektif untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
“Kita punya budaya tanem dan ketemu untuk berdialog, bukan untuk bertikai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hanubun menyoroti maraknya penyalahgunaan media sosial yang kerap dijadikan ruang untuk mengekspresikan opini tanpa mempertimbangkan dampak sosial. Menurutnya, setiap komentar harus mempertimbangkan situasi riil masyarakat yang terdampak langsung.
Ia meyakini, warga Maluku Tenggara yang tinggal di kampung halaman lebih memahami konteks daerahnya. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat lokal dapat menjadi pelopor perdamaian serta penjaga harmoni sosial di tengah berbagai tantangan.
Kepada diaspora Maluku Tenggara di luar daerah, termasuk di Ambon, Makassar, Jakarta, Papua, hingga luar negeri, Bupati menyampaikan harapan khusus agar turut menjaga kehormatan daerah dengan menyebarkan narasi damai dan menghindari provokasi.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.