- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 7 Juli 2025 | 13:46 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 145
Tembilahan, InfoPublik — Gubernur Riau, Abdul Wahid, menekankan pentingnya melestarikan budaya religi di tengah arus zaman yang terus berubah.
Menurutnya, agama bukan hanya sebatas urusan ibadah, melainkan fondasi nilai yang menuntun kehidupan masyarakat.
“Kegiatan keagamaan seperti ini harus terus kita hidupkan. Jangan sampai warisan budaya religi ini hilang ditelan globalisasi. Agama itu penuntun, pegangan hidup,” tegas Abdul Wahid dalam acara Dzikir dan Istighosah Akbar dalam rangka Gema Muharram 1447 Hijriah yang berlangsung khidmat di Lapangan Upacara Jalan Gajah Mada, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Minggu (6/7/2025).
Gubernur Wahid menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan perhatian besar terhadap kegiatan keagamaan yang tumbuh di tengah masyarakat. Meski menghadapi tantangan defisit anggaran, Pemprov tetap mengalokasikan dana sebesar Rp200 juta untuk mendukung pelaksanaan kegiatan religi tahun ini.
“Biasanya untuk acara keagamaan hanya dianggarkan Rp50 juta, tetapi tahun ini Pemprov Riau mengalokasikan Rp200 juta. Hal ini juga sejalan dengan visi Riau Bedelau,” jelasnya.
Selain itu, Wahid menyoroti pentingnya menjaga tradisi keagamaan seperti zikir, istighosah, dan peringatan haul agar tidak tergerus oleh arus globalisasi. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga dapat hidup dan melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Gubernur berharap nilai-nilai spiritual dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi. Penguatan tradisi ini dinilai penting agar anak cucu tetap memiliki identitas yang kuat di tengah derasnya perubahan zaman.
“Kami ingin event ini dimeriahkan oleh seluruh lapisan masyarakat, supaya melembaga di setiap sendi kehidupan. Mari lestarikan kegiatan agama menjadi tradisi agar terus membumi di tanah Riau,” tutup Wahid.
(Mediacenter Riau/wjh)