- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 14:45 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 7 Juli 2025 | 15:10 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 291
Pekanbaru, InfoPublik — Tren “Aura Farming” ala penari Pacu Jalur dari Riau saat ini tengah viral di berbagai platform media sosial, bahkan menjadi tantangan global (global challenge). Popularitas ini mencuat berkat aksi bocah asal Kuantan Singingi (Kuansing), Rayyan Arkan Dikha (Dika), yang dikenal sebagai penari di ujung sampan Pacu Jalur.
Tren ini semakin mendunia setelah Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, turut mengunggah video tantangan “Aura Farming” di akun Instagram @gibran_rakabuming, Senin (7/7/2025). Video tersebut langsung menarik perhatian warganet dan menambah antusiasme publik.
Tidak hanya itu, artis ternama Luna Maya juga mengikuti tren ini. Dalam unggahannya di Instagram @lunamaya pada Jumat (4/7/2025), Luna memperagakan gerakan khas Dika saat berlibur di Pangandaran, bahkan melakukan loncatan ke laut yang disebut meniru gaya backflip penari Pacu Jalur.
Fenomena ini turut diikuti para tokoh internasional, di antaranya:
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyampaikan rasa bangga atas viralnya tren ini. Menurutnya, Pacu Jalur bukan sekadar olahraga tradisional, melainkan simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing.
“Fenomena ini menjadi momentum emas untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Riau, khususnya Kuansing, sekaligus memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap budayanya,” ujar Roni.
Roni menegaskan bahwa Pacu Jalur merupakan Warisan Budaya Takbenda yang diakui secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia optimistis, jumlah wisatawan akan meningkat signifikan, terutama saat Festival Pacu Jalur pada 20–24 Agustus mendatang.
Sebagai informasi, Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang tradisional yang sudah ada sejak abad ke-17 di Sungai Kuantan. Jalur (perahu) memiliki panjang 25–40 meter dan diisi 40–60 pendayung, termasuk penari “Togak Luan” yang memimpin di ujung perahu.
Fenomena ini membuktikan bahwa warisan budaya lokal memiliki potensi besar untuk dikenal di tingkat global. Keunikan, keaslian, dan semangat yang terkandung dalam tradisi Pacu Jalur kini berhasil menjadi magnet perhatian dunia.
(Mediacenter Riau/MC Riau)