Bupati Temanggung Ajak Warga Lestarikan Kesenian Sandul

: Pementasan seni Sandulan di Dusun/Desa Langgeng, Kecamatan Tlogomulyo, pada Senin (7/7/2025)/ MC Temanggung.


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Selasa, 8 Juli 2025 | 20:24 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 130


Temanggung, InfoPublik- Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengajak seluruh masyarakat untuk meneruskan dan berperan aktif dalam melestarikan adat, seni, budaya, dan tradisi lokal warisan nenek moyang yang adiluhung. Salah satu kesenian tersebut adalah Sandul, sebuah seni pertunjukan tradisional yang sarat makna, tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga mengandung pesan moral lintas generasi.

Menurut Agus, pementasan seni dan budaya seperti Sandul menjadi sarana yang efektif dalam memperkuat kerukunan antarmasyarakat di berbagai wilayah.

"Pementasan kesenian merupakan sebuah bentuk nyata tetap terjaganya kerukunan. Para warga bisa berkumpul dan berinteraksi, sembari menjaga tradisi warisan nenek moyang. Termasuk salah satunya pementasan Sandul dan seni lokal tradisional lainnya," ujar Agus Setyawan saat menghadiri pertunjukan seni Sandulan di Dusun/Desa Langgeng, Kecamatan Tlogomulyo, Senin (7/7/2025).

Tari Sandul merupakan salah satu kesenian khas masyarakat Kabupaten Temanggung, terutama mereka yang tinggal di kawasan pegunungan.

Sandul tidak hanya menghibur dengan komedi yang mengundang gelak tawa, namun juga menyampaikan pesan sejarah dan nilai-nilai moral yang diwariskan turun-temurun.

Di dalamnya terkandung narasi tentang akulturasi budaya masa lampau, sistem pertanian, hingga ajaran adab dan etika sosial.

Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (DKKD) Kabupaten Temanggung, Lukman Sutopo, menjelaskan bahwa setiap kelompok seni Sandul memiliki kekhasan masing-masing dalam gaya pementasannya.

"Sandul ini merupakan kesenian turun-temurun warga Temanggung, khususnya yang bermukim di wilayah pegunungan. Uniknya, setiap kelompok memiliki dialektikanya masing-masing. Sandul memiliki pesan akulturasi budaya China, Belanda, dan etnis Jawa kala itu. Bahkan, pesan moral adab istri terhadap suami juga kerap disampaikan melalui pagelaran seni Sandul," terang Lukman.

Sementara itu, Seniman Sandul asal Desa Langgeng, Wandi menyatakan bahwa Sandul memiliki unsur simbolik dalam setiap pertunjukannya. Salah satunya adalah penggunaan galah bambu yang ujungnya dipasangi lampu atau oncor.

Para penari mengelilingi galah tersebut dengan gerakan-gerakan khas sambil membentangkan kain kecil, diiringi alunan musik gamelan.

"Sandul adalah seni khas Temanggung yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kain yang dibentangkan penari adalah simbol kitab Alquran. Sedangkan galah dengan ujung lampu adalah simbol cahaya. Jadi filosofinya adalah mempelajari ilmu yang ada di dalam kitab suci Alquran harus dibarengi dengan hati yang terang," jelas dia.

Dengan upaya pelestarian yang terus dilakukan, kesenian Sandul diharapkan tetap lestari sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Temanggung serta menjadi media edukasi moral yang relevan lintas zaman.

(Ifn/Ekp)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:47 WIB
Konjen Australia Kunjungi Temanggung, Tertarik Seni Budaya dan Kopi Lokal
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Selasa, 15 April 2025 | 16:30 WIB
Pemkab Temanggung Gandeng ITB untuk Kembangkan Paket Wisata Terpadu
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 6 September 2024 | 11:10 WIB
460 Siswa Pontianak Pamerkan Kreativitas di Ajang GSMS 2024
-->